Nama KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur tidak Masuk Kamus Sejarah, Jazilul Fawaid Bereaksi Keras

“Sikapnya yang memperjuangkan keharmonisan kehidupan membuat Gus Dur dihormati sebagai tokoh pluralisme,” tuturnya.
Dia menyatakan banyaknya pengakuan dan penghargaan yang diterima Gus Dur membuktikan mempunyai peran nyata dalam kehidupan umat manusia.
Dari fakta dan catatan yang kiprah Gus Dur inilah, membuat Jazilul Fawaid merasa aneh bila nama Gus Dur juga tidak tercantum dalam Kamus Sejarah Indonesia.
Sebagai warga NU, pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu menyatakan Kaum Nahdliyin tidak gila hormat, namun ditegaskan dari catatan sejarah yang ada serta sebagai bentuk penghormatan kepada jasa-jasa KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur, kedua tokoh dan ulama itu memang harus ada dalam Kamus Sejarah Indonesia.
“KH Hasyim Asy’ari kan sudah diangkat menjadi pahlawan nasional, jadi secara otomatis pasti tercatat dalam sejarah perjalanan bangsa,” ujarnya.
Jadi, lanjut dia, dalam kamus atau buku pelajaran sejarah yang diajarkan, pasti nama KH Hasyim Asy'ari maupun Gus Dur harus ada.
Pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu menyatakan Kamus Sejarah Indonesia perlu direvisi agar sejarah yang ada menjadi lurus dan tidak kabur serta berbelok.
“Kamus itu perlu disusun ulang dan bila perlu melibatkan sejarawan dan pihak lain,” katanya.
Jazilul menyesalkan nama KH Hasyim Asy'ari dan Gus Dur tidak masuk dalam kamus sejarah Indonesia. Padahal, peran keduanya dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan sangat jelas.
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid: Netanyahu Lebih Pantas Ditangkap ICC Dibandingkan Duterte
- Waka MPR: Seni Ukir Jepara Bangkit di Tangan Generasi Muda
- Neng Eem Puji Keputusan Presiden Prabowo yang Umumkan Ojol dapat THR
- Jaga Warisan Intelektual Bangsa, Ibas Siap Kawal Regulasi dan Insentif Penulis
- Wakil Ketua MPR Tegaskan Pentingnya Regenerasi demi Keberlangsungan Seni Ukir Jepara
- Audiensi dengan Penulis Perempuan, Ibas Sampaikan Menulis Bisa Membentuk Peradaban