Nama Nyoman Cager Muncul
Kandidat Pengganti Darmin
jpnn.com - JAKARTA – Sejumlah nama diwacanakan sebagai pengganti Darmin Nasution di posisi komisaris utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Seperti diwartakan, Darmin mundur hanya sepekan setelah terpilih sebagai komut pada RUPS BEI 5 Juni lalu. Mundurnya Darmin terkait polemik rangkap jabatan karena Darmin masih menjabat sebagai Dirjen Pajak.
Sumber JPNN menyatakan, nama Nyoman Cager banyak diwacanakan oleh para pelaku pasar. Nyoman adalah mantan Dirjen Pengelolaan BUMN. Namun, dia menyatakan, sebagian kalangan juga masih menginginkan I Gde Putu Ary Suta untuk maju lagi setelah tidak lulus fit and proper test di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
”Yang jelas ingin ada dua nama, jangan satu nama seperti pemilihan yang kemarin,” ujarnya kepada JPNN. Pemilihan dewan komisaris sebelumnya memang hanya satu paket, yaitu paket Darmin Nasution. Paket Putu Ary Suta tidak berhasil lolos karena tiga anggotanya, termasuk Putu, tidak lulus fit and proper test Bapepam-LK.
Dia menyatakan, sebagian anggota bursa menginginkan ada dua nama untuk mencairkan kembali hubungan antar-stakeholder bursa yang sempat menegang selama pengajuan dua paket dewan komisaris sebelumnya. ”Pemilihan ini sangat sarat kepentingan. Karena itu, biar semuanya mencair harus ada dua. Untuk kembali mencairkan hubungan”
Sumber itu menyatakan, sebelumnya para anggota bursa saling merasa tidak enak dengan aksi jegal-menjegal terhadap sejumlah calon kandidat. ”Masih ada sejumlah nama yang menginginkan Pak Putu (Ary Suta),” katanya.
Secara terpisah, Direktur BEI Eddy Sugito menyatakan, masih ada waktu beberapa bulan lagi untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Darmin. ”Masih ada waktu beberapa bulan, sekitar tiga bulan, untuk mengisi posisi tersebut,” ujarnya. Tentu saja, mekanisme pengisiannya lewat RUPS dan sesuai aspirasi para anggota bursa sekaligus pemegang saham. Meski mengakui ada sejumlah pihak yang berada dalam posisi berseberangan dengan kubu Darmin, dia meminta agar pihak-pihak tersebut menjaga sikap.
Sementara itu, Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) meminta agar proses pemilihan tetap dilakukan lewat fit and proper test. Meski demikian, dia tidak memaksakan untuk membongkar ulang susunan dewan komisaris yang kini telah ada.. ”Mekanisme (fit and proper test) itu harus dijalankan sebab ini posisi yang penting, meski bukan jabatan teknis," ujar Ketua AEI Airlangga Hartarto. Fit and proper test, kata dia, diperlukan untuk mengetahui kompetensi calon pengganti tentang dunia pasar modal.
AEI sebelumnya memang sempay kecewa dengan pengunduran diri Darmin. Sebab, ekspektasi pasar terhadap peran yang akan dimainkan mantan ketua Bapepam-LK tersebut sangat tinggi. Airlangga yang juga anggota DPR itu mengemukakan, seharusnya Darmin tak perlu gegabah mundur, hanya selang enam hari setelah ia terpilih pada RUPS BEI 5 Juni lalu. Sebab, kata dia, peraturannya belum jelas. Polemik rangkap jabatan masih berputar soal etika dan kepatutan yang sangat multitafsir. "Toh BEI itu SRO (self regulatory organization, Red), bukan perusahaan yang profit oriented," katanya.
JAKARTA – Sejumlah nama diwacanakan sebagai pengganti Darmin Nasution di posisi komisaris utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Seperti diwartakan,
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Alhamdulillah, Anggaran Kredit Investasi Padat Karya Mencapai Rp 20 Triliun
- Harga Emas Antam Hari Ini 25 Desember, Stabil!
- Puncak Nataru, Garuda Indonesia Group Menerbangkan 77.552 Penumpang
- Lewat Program 'Didik', Bea Cukai Tingkatkan Kompetensi Perusahaan Penerima Fasilitas AEO
- Bank Mandiri Buktikan Komitmen Menyukseskan 3 Juta Rumah Dengan Jadi Penyalur FLPP