Nama Prabowo Disebut Terlebih Dahulu, Pengamat: Indikasi Arah Politik Jokowi
“Di sisi yang lain, penyebutan nama pertama capres juga bisa mengindikasikan arah preferensi politik Presiden Jokowi,” lanjut Khoirul.
Sebelumnya, Presiden Jokowi di dalam acara Jambore Nasional Dai Desa Madani mengingatkan berbeda pilihan politik adalah hal yang wajar dan biasa.
Dia juga mempersilakan agar masyarakat memilih tiga capres yang ada saat ini.
Presiden Jokowi mengingatkan hal tersebut lantaran melihat situasi dan kondisi politik menjelang Pilpres 2024 yang sudah mulai menghangat.
Dia mengingatkan kepada semua masyarakat menjaga suasana politik menjelang Pilpres 2024 agar tetap aman serta kondusif.
“Sudah masuk tahun politik, saya titip karena sudah mulai hangat, meskipun itu biasa dalam pesta demokrasi, entah itu pilpres, pemilu, hanget itu biasa, tetapi harus diantisipasi sedini mungkin agar tidak terjadi pembelahan dan perpecahan agar terus terjaga suasana yang damai, agar juga pembangunan di desa juga terus bisa berjalan, tidak terganggu karena urusan politik,” kata Presiden Jokowi.
"Perbedaan pilihan itu wajar. Mau milih Pak Prabowo silakan, mau pilih Pak Anies silakan, mau pilih Pak Ganjar silakan. Perbedaan pilihan itu wajar, enggak perlu diributkan. Menang dan kalah dalam pemilu dalam pilpres, pilkada itu juga wajar, biasa,” pungkas Jokowi. (boy/jpnn)
Khoirul Umam meyakini penyebutan nama capres oleh Presiden Jokowi itu bukan hanya sekadar spontanitas saja.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Tim 8 Prabowo Soroti Kritikan PDIP Soal PPN 12 Persen
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Prabowo Singgung Usulan Gus Dur Jadi Pahlawan, Yenny Wahid: Kami Menghargai