Nama Warung pun Dua Bahasa, Indonesia dan Mandarin
Mereka selalu lari saat ada operasi imigrasi dan ketenagakerjaan. Sehingga, tidak satupun yang berhasil terjaring.
Mereka umumnya mengisi posisi petugas cleaning service, office boy, angkat campuran semen, angkat potongan besi, angkat galon, tukang pasang batu untuk cor-coran serta helper. Ada pula tukang masak dan sopir kendaraan proyek yang berkewarganegaraan China.
Imbalan mereka pun lebih besar daripada penduduk lokal yang bekerja di posisi yang sama. ”Kalau kami (pekerja lokal) Rp 90 ribu per hari, tapi kalau mereka (pekerja kasar Tiongkok) bisa Rp 400 ribu sehari,” beber buruh kasar ini.
Selama ini, para buruh kasar di Morosi memang sulit terungkap. Sebab, mereka pulang dan pergi ke wilayah itu setiap 2-3 bulan sekali.
Para pekerja tersebut mayoritas berasal dari wilayah pinggiran dan pesisir Tiongkok. Seperti diungkapkan Liu Zecai, TKA Morosi asal provinsi Jiang Shu. Dia berbekal visa kunjungan untuk bekerja di Indonesia. ”Tiongkok, Tiongkok,” ujar Liu Zecai sembari menunjukan paspornya.
Sama dengan kebanyakan TKA di Morosi, Liu Zecai juga irit berbicara saat ditanya tentang pekerjaannya. Namun, dia sempat mengamini bekerja di Morosi sebagai tenaga kerja kasar saat Jawa Pos berkomunikasi menggunakan gambar. Selebihnya, dia memilih menolak dengan menggelengkan kepala.
Liu Zecai kemarin (1/1) berencana pulang ke negaranya. Bersama belasan rekannya yang berasal dari Jiang Shu, Liu Zecai menumpang pesawat Lion Airline dari Bandara Haluoleo Kendari menuju Soekarno-Hatta Jakarta untuk transit ke penerbangan internasional.
Sementara itu, Bagian Pesonalia PT VDNI Yuda Novendri menampik adanya kabar TKA Ilegal di perusahaannya.
JPNN.com - Seperti jamur, jumlah TKA ilegal asal Tiongkok terus meningkat. Bahkan, di Desa/Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara
- Kantor Imigrasi Bekasi Sosialisasikan Golden Visa Untuk Gaet Top Investor
- Wamenaker Afriansyah Apresiasi Hasil Regional Workshop Tenaga Kerja Asing, Ini Harapannya
- Kemnaker Ajak Negara ASEAN & Asia Pasifik Bersinergi dalam Penggunaan Tenaga Kerja Asing
- Gelar Workshop Penggunaan TKA di Negara ASEAN, Menaker Ida: Kami Harus Jaga Standar
- Menaker Ida: Kerja Sama Indonesia & Libya di Bidang Ketenagakerjaan Segera Terwujud
- Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi Berharap Banyak Peserta SSW Bekerja di Jepang