Namanya Ganjar, Pekerjaan...Pendaki Gunung

jpnn.com - BUAT para pencinta alam, mendaki gunung mungkin sudah lebih dari hobi, tapi candu. Namun seringkah Anda menemukan orang yang menjadikan salah satu kegiatan ekstrem itu sebagai mata pencaharian.
Opik A Taofik, Bandung Ekspres
Ganjar Kusumah Muharam, anggota KPA Wanagiri dan Komunitas Pendaki Rancaekek (Kopdar). Pria berusia 28 tahun ini sangat sering diminta jasanya menjadi pemandu (guide) pendaki gunung, terutama bagi para pemula.
Ganjar menjadikan mendaki gunung sebagai sebuah aktivitas (pekerjaan). Walaupun tak mendapatkan banyak uang, namun ada kepuasan tersendiri saat dirinya memandu pendaki gunung.
"Banyak cerita saat mendaki gunung. Meskipun saya mendaki gunung yang sama, tapi dengan orang berbeda pasti memiliki kesan berbeda juga," ujarnya seperti dikutip dari Bandung Ekspres, Senin (1/2).
Itulah yang membuat Ganjar tak bosan menjadi pemandu pendaki gunung meski tak mendapat keuntungan banyak. Pasalnya, kata dia, keuntungannya sudah didapat dari kepuasan batin bisa mendaki dan memiliki banyak teman.
Dia menambahkan, gunung itu ibarat teman. Setiap pendaki harus memperlakukan gunung seperti masuk ke pemukiman warga. Pasalnya, gunung itu makhluk hidup. "Masuk ke hutan itu selayaknya bersikap sopan. Ada tatakramanya sehingga bisa selamat saat naik ataupun turun," tuturnya.
Pemandu memiliki tugas mengarahkan dan memberi pengetahuan tentang bagaimana mendaki yang benar. "Setiap gunung itu memiliki peraturan yang berbeda-beda. Jadi, bagi yang baru mendaki harus didampingi oleh yang sudah paham. Kalau tidak, khawatir bertingkah macam-macam dan tersesat," imbuhnya.
BUAT para pencinta alam, mendaki gunung mungkin sudah lebih dari hobi, tapi candu. Namun seringkah Anda menemukan orang yang menjadikan salah satu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri