Namanya Masuk Daftar Panama Papers, Ichsanuddin Noorsy Bilang Begini
"Orang-orang yang ada dalam dokumen itu memiliki kapasitas untuk membayar pajak tetapi tidak memiliki keinginan untuk membayarnya," tutur penulis buku berjudul 'Bangsa Terbelah' itu.
Lebih lanjut, dia memaparkan analisis tentang tiga tujuan orang-orang yang disebutkan dalam dokumen-dokumen tersebut.
"Jika ada tax avoidance (tujuan menghindari pajak), belum tentu dia melakukan investasi tetapi dia pasti mempunyai aset yang disembunyikan," paparnya.
Dalam analisis selanjutnya, Ichsan menyatakan jika seseorang yang tercatat dalam Pandora Papers, Panama Papers, dan Paradise Papers memiliki investasi, orang tersebut pasti memiliki aset tersembunyi.
Dengan adanya aset tersembunyi, seseorang itu pasti juga memiliki tujuan untuk menghindari pajak.
Kemudian, jika seseorang menyembunyikan aset, lanjut Ichsan, mereka jelas melakukan investasi dan juga menghindari pajak.
Ichsan sendiri mengaku namanya masuk ke dalam dokumen Panama Papers tetapi dia tidak memiliki aktivitas bisnis yang menghindari pajak dan aset yang disembunyikan.
"Yang menentukan itu aktivitas bisnis dan asetnya. Ada nggak aktivitas bisnisnya? Ada enggak asetnya?" ujar dia.
Pengamat Ekonomi Politik Ichsanuddin Noorsy Ichsan sendiri mengaku namanya masuk ke dalam dokumen Panama Papers, lantas bagaimana?
- Tarif PPN Naik Jadi 12 Persen Mulai Tahun Depan, Ini Saran Pengamat untuk Pemerintah
- Waspada Efek Luar Biasa dari Kenaikan PPN 12 Persen
- PPN 12 Persen Tidak Berpihak kepada Rakyat, Tolong Dibatalkan
- Sri Mulyani Keukeuh PPN Naik jadi 12 Persen pada 2025, Siap-Siap ya Rakyat!
- Perkuat Kolaborasi, Kemendagri Tekankan Pentingnya Sinergi Daerah untuk Kelola Opsen Pajak
- Program Pemutihan PKB di Banten Sukses Tingkatkan Penerimaan Pajak Rp 64,3 Miliar