Nana Sudjana: Pengentasan Kamiskinan Jadi Prioritas Dalam Penyusunan APBD

Pada 2021, jumlah penduduk miskin ekstrem sebanyak 88 ribu jiwa. Setahun kemudian menjadi 82 ribu jiwa, dan tahun 2023 menurun lagi menjadi 81 ribu jiwa.
“Untuk penanganan, pada tahun 2023, kami sudah mengalokasikan anggaran Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem, yang terealisasi sebesar Rp 244,38 milyar,” kata dia.
Anggaran itu untuk mengurangi beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan dan meminimalkan kantong-kantong kemiskinan.
“Selain itu kami juga mencari bantuan CSR untuk ikut dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem," katanya.
Yuli membeberkan pihaknya sudah berhasil membereskan empat dari delapan aspek penanggulangan kemiskinan ekstrem.
Empat aspek itu adalah rumah tidak layak huni, anak tidak sekolah, stunting dan disabilitas.
Empat aspek lainnya, yakni jamban, listrik, air bersih dan anggota rumah tangga tidak bekerja, memang belum tercapai secara optimal. Tetapi, Pemkab Purworejo berkomitmen untuk menuntaskannya.(jpnn)
Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana memintapemerintah kabupaten/kota di wilayahnya untuk memprioritaskan pengentasan kemiskinan dalam penyusunan APBD.
Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Tim Redaksi
- Berkat Program Speling, Banyak Penyakit Terdeteksi Secara Dini
- Mercy Barends Buka-bukaan soal Kondisi Pendidikan di Daerah 3T
- Pengangkatan CPNS & PPPK 2024 Mundur, Pemprov Jateng Tunggu Instruksi Pemerintah Pusat
- Gubernur Jateng Dukung Penuh Program Sekolah Rakyat, Mulai Siapkan Lahan
- Gubernur Jateng Mengklaim Tanggul Sungai Tuntang Sudah Tertutup Rapat
- Wamendagri Bima Tegaskan Pentingnya Sinkronisasi Program Kerja Pusat dan Daerah