Nancy Margaretha, 'Duta Besar' Komunitas Backpacker Dunia untuk Indonesia

Anggota Pemburu Bule Jadi Ancaman Terbesar

Nancy Margaretha, 'Duta Besar' Komunitas Backpacker Dunia untuk Indonesia
Nancy Margaretha ketika mencari tumpangan kendaraan pribadi dari Drestin (Jerman) ke Praha (republik Ceko). Foto: dok probadi
Tapi, hal itu juga berlaku sebaliknya. Saat ini, Nancy sudah menampung sedikitnya 200 pelancong dari luar negeri di rumahnya. Ketika itu, dirinya juga menemukan hal serupa. Yakni, para pelancong yang berniat mencari teman wanita atau pria dari Indonesia.

"Kalau saya temukan indikasi mereka nakal dan cari-cari untung, langsung saya usir dan itu juga saya sarankan kepada para anggota lain. Selanjutnya, akun orang tersebut diblokir, sehingga tidak akan bisa mendapat akses serupa di seluruh dunia," paparnya.

Penulis buku Backpacking Modal Jempol Keliling Eropa 500 Ribu Per Bulan itu mengungkapkan, dirinya membenci kebiasaan orang Eropa dan orang kulit putih yang selalu merasa dominan serta cenderung merendahkan orang Asia. Karena itu, dia selalu mengampanyekan agar para anggota couchsurfing di Indonesia tidak terlalu meninggikan dan sebaliknya agar tamu dari luar negeri tidak terlalu merendahkan anggotanya.

"Sebab, sebenarnya kita semua sama-sama manusia. Jadi, tidak saling merendahkan, tapi harus saling menghormati," tegasnya. Walaupun tidak mendapat keuntungan finansial dari kegiatan tersebut, Nancy menyatakan sudah mendapat keuntungan lain. Yakni, kemudahan akses jika dirinya hendak bepergian ke mana-mana. Melalui jaringan anggotanya, dia bisa berpindah dari rumah ke rumah dan berkeliling Indonesia.

Jika ingin berkeliling ke luar negeri, tapi modal pas-pasan, Anda bisa menghubungi Nancy Margaretha di Jakarta. Dia telah ditunjuk sebagai country

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News