Nano Sutiman

Oleh: Dahlan Iskan

Nano Sutiman
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Tubuh terdiri dari sel. Triliunan jumlahnya. Tiap sel memerlukan oksigen.

Baca Juga:

Jumlah oksigen yang dipasok ke sel tergantung ketersediaan oksigen di udara. Juga tergantung pada kemampuan paru.

Dari paru dibawa oleh butir darah merah menuju sel. Lewat saluran darah. Besar sampai micro. Ujung tombaknya saluran darah cabang terkecil.

Prof Sutiman menginginkan pengiriman oksigen itu tanpa melewati jalur logistik seperti itu. Langsung masuk ke sel. Tidak tergantung pada kualitas saluran darah.

Seberapa kecil ukuran gelembung udara yang dikirim Sutiman ke sel tersebut? "Besarnya 80 nanometer," ujar Prof Sutiman. Tidak terlihat. Saking kecilnya.

Bukankah sifat gelembung akan selalu naik? Bagaimana bisa dikendalikan untuk masuk sel?

"Ukurannya, kan, nano. Tidak lagi terikat hukum Newton," ujar dokter Tirta yang menjadi tim inti Prof Sutiman.

Dokter Tirta orang Malang. Ahli bedah. Sudah pensiun dari dinas militer dengan pangkat kolonel. Dia ketua salah satu yayasan masyarakat Tionghoa di Malang.

Nano bubble itulah yang kemudian diinfuskan ke tubuh. Selama tiga tahun terakhir sudah 13.000 orang yang menjalani infus nano bubble made in Prof Sutiman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News