Nano Sutiman

Oleh: Dahlan Iskan

Nano Sutiman
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

"Dokter selalu berorientasi ke organ. Prof Sutiman berorientasi ke sel," ujar dokter Tirta.

Cita-cita awal Sutiman sebenarnya jadi dokter. Waktu tes masuk Universitas Gadjah Mada tidak lulus. Dia diterima di jurusan biologi. Sampai akhirnya jatuh cinta ke ilmu itu. Dia pun mendalami biologi molekuler.

Sutiman orang Yogyakarta. Dia lulusan SMAN 1 yang di sana disebut sebagai SMA Teladan.

Setelah menjadi dosen di UB, Sutiman mendapat beasiswa ke Jepang. Ke Nagoya University. Lanjut lagi ke Mie University. Di provinsi Mie. Antara Nagoya dan Osaka.

Jadilah Sutiman ahli biologi sel. Istimewa. Diakui dunia. Dipercaya mengajar bidang itu di mana-mana. Termasuk di Jepang.

Sutiman pun memiliki delapan paten internasional. Salah satunya nano bubble itu.

Hubungannya yang luas dengan ilmuwan Jepang membuat Sutiman tahu: sudah ada mesin pembuat bubble, tetapi dia ingin membuat bubble yang ukuran nano.

Dia pun melakukan penelitian mendalam. Berhasil. Dengan tekanan 30 BAR gelembung ukuran nano bisa tercipta.

Nano bubble itulah yang kemudian diinfuskan ke tubuh. Selama tiga tahun terakhir sudah 13.000 orang yang menjalani infus nano bubble made in Prof Sutiman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News