Nanotech dan Sahabat Wakaf Buka Peluang Kerja di Jepang, Tertarik?
Contohnya, teknologi nanobubble adalah hasil reverse engineering teknologi Jepang yang sudah lama sekali dipakai di negara matahari terbit itu.
"Alhamdulilah melalui para profesor, doktor, serta anak muda tangguh di NANO, hal tersebut terwujud. Teknologi negara maju kita kembangkan, patenkan, dan terapkan di Indonesia.," tuturnya.
Dia berharap program bersama Yayasan Sahabat Wakaf Indonesia adalah wakaf bersama membangun jembatan masa depan bagi generasi muda mengisi pembangunan ekonomi Indonesia mendatang.
Muhammad Rofiq Thoyyib Lubis, ketua Pembina Yayasan Sahabat Wakaf Indonesia mengungkapkan, dana untuk program ini berasal dari sedekah, infak, dan wakaf baik dari individu maupun CSR perusahaan.
Para pemuda yang terpilih untuk diberangkatkan ke Jepang nantinya, diutamakan dari keluarga duafa.
Pada tahap awal, sekitar 10 pemuda dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan diberangkatkan ke Jepang sebagai tenaga kerja terlatih di bidang teknologi pertanian.
"Selanjutnya, kami menargetkan 1.000 pemuda desa yang bisa kesempatan bekerja di sana," imbuh Rofiq.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Daarul Qur'an ini optimistis di 2030, program Pemuda Mandiri ini bakal efektif mengentaskan masalah pengangguran di Indonesia. (esy/jpnn)
Nanotech dan Sahabat Wakaf membuka peluang kerja bagi pemuda duafa bekerja di Jepang, targetnya banyak.
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Djainab Natalia Saroh, Mesyia Muhammad
- PLN Indonesia Power UBH Rayakan HUT ke-29 dengan Santunan Yatim Duafa
- Bertemu Wali Kota Kishida Kazuo, Sekjen Kemnaker Bahas Peluang Kerja di Hokota Jepang
- Sekjen Kemnaker dan OECD Gelar Pertemuan Bilateral, Sejumlah Hal Penting Ini Dibahas
- Pemkab Purwakarta Perluas Kesempatan Untuk Bekerja ke Luar Negeri
- Luncurkan Permenaker 5/2024, Kemnaker Ingin Wujudkan Link and Match Pasar Kerja yang Andal
- HUT Ke-3, PT Krakatau Sarana Properti Rayakan Bersama Anak Yatim & Duafa