Napas Terakhir Imam saat Sujud Pertama Salat Jumat

Napas Terakhir Imam saat Sujud Pertama Salat Jumat
H Jamhuri mengembuskan napas terakhir ketika memimpin Salat Jumat, kemarin (6/1). Dia meninggal dunia saat sujud pertama di rakaat pertama. Jamhuri semasa hidup. Foto: Bagus/Samarinda Pos/JPNN.com

Tak berselang lama, azan pertama pun berkumandang. Jamhuri menghentikan zikirnya untuk mendengarkan setiap lantunan panggilan salat dari muazin yang berdiri tak jauh dari tempat duduknya. Hal yang sama juga dilakukan para jamaah lain.

Azan kedua pun rampung dikumandangkan. Ustaz Abdul Kadir naik ke mimbar untuk menyampaikan ceramah.

Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan makna di balik tahun baru, hingga mengingatkan kepada jamaah untuk melaksanakan lima perkara sebelum lima perkara.

“Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallah ‘alaihi wa sallam pernah menasehati seseorang, Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara, yakni waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, hidupmu sebelum datang matimu,” ceramah Abdul Kadir dari atas mimbar.

Selain itu, Kadir juga menyampaikan keutamaan seseorang untuk menjadi figur yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Ceramah pertama pun usai, dan langsung dilanjutkan ceramah singkat kedua Kadir. Tak sampai 10 menit, muazin yang duduk di saf paling depan pun kembali berdiri untuk mengumandangkan iqamah atau seruan melaksanakan salat.

Berdasarkan jadwal, imam Salat Jumat siang itu diisi H Pardiansyah, yang juga pengurus masjid Masjid Baitutthaharah.

Namun kesempatan itu diberikan kepada Jamhuri, karena dia menganggap orang yang duduk di sebelahnya jauh lebih pantas memimpin ibadah tersebut.

Terik mentari yang cukup menyengat tak menyurutkan niat H Jamhuri melangkahkan kakinya ke Masjid Baitutthaharah, Loa Janan Ilir, Samarinda, Kaltim,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News