Napi Kendalikan Bisnis Narkoba dari Nusakambangan

Napi Kendalikan Bisnis Narkoba dari Nusakambangan
Hartoni, Pengedar Narkoba di LP Narkotika Nusakambangan. FOTO : Budi/JPNN
DUGAAN bisnis narkoba dikendalikan dari balik jeruji penjara bukan lagi isapan jempol. Bahwa omzet bisnis dari dalam penjara ini mencapai bermiliar-meliar juga bukan isapan jempol. Setidaknya, inilah sosok Bandar Narkoba yang berhasil beroperasi dan mengendalikan bisnis Narkoba dari sebuah Lembaga Pemasyarakatan (LP) terpencil Nusakambangan, yang berhasil menguasai peredaran narkoba di wilayah Banjarmasin . Namanya, Hartoni. Ia mengendalikan bisnis Sabu-sabu dari LP Nusakambangan!

Ia terang-terangan mengakui, sekali kirim bisa untung hingga Rp 4 miliar rupiah. Mungkin saking banyaknya keuntungan yang ditengguknya, ia mengaku sudah untung bermiliar-meliar selama menjalankan bisnisnya dari LP Nusakambangan.Hartoni. Pria keturunan Tionghoa, asal Surabaya ini adalah narapidana LP Narkotika di tengah pulau terpencil Jawa Tengah itu sejak tahun 2008.Sebelumnya,

Hartoni merupakan tahanan LP Banjarmasin pada tahun 2006. Diduga Hartoni merupakan bandar narkoba dengan jaringan internasional. Saat ditangkap di Banjarmasin, Hartoni kedapatan membawa 32 ribu butir Inek, yang dibawanya dari Surabaya ke Banjarmasin.Upaya untuk memindahkan Hartoni dari LP Banjarmasin ke Nusakambangan tentu untuk mengikis geraknya sebagai bandar narkoba. Dengan berada di Nusakambangan, Hartoni diharapkan akan terputus akses keluarnya. Dengan demikian, ia tidak bisa lagi berhubungan dengan pihak luar. Apalagi dagang narkoba.

Harapan itu ternyata hanya pepesan kosong. Berada dalam maximum security, ternyata justru membuat pria berusia 51 tahun ini lebih berleluasa menjalankan perannya sebagai bandar narkoba. Ia lebih bebas menjalankan bisnis ilegalnya, dari balik penjara Nusakambangan. Dibantu dengan narapidana LP Narkotika Nusakambangan Syaifuddin alias Kapten, Hartoni justru berhasil membesarkan bisnis barang haram ini di dalam maupun ke luar Nusakambangan. Nusakambangan membawa hoki bagi Hartoni.

DUGAAN bisnis narkoba dikendalikan dari balik jeruji penjara bukan lagi isapan jempol. Bahwa omzet bisnis dari dalam penjara ini mencapai bermiliar-meliar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News