Napi TKI di PEA Dominan Kasus Asusila

jpnn.com -
Hal ini ditegaskan
"Penjara bukanlah akhir segalanya," tegas Supriyadi saat menyampaikan nasihat kepada 26 Napi TKW di penjara Al Wathba, pekan terakhir Desember 2008. Dubes juga meminta para napi mengambil hikmah dari kejadian yang mereka alami, dan tetap mematuhi aturan yang ada. Berbagai cerita lucu, sedih, dan haru terlontar dari mereka. Seorang TKW asal Tangerang, Banten, yang mendekam sejak 30 Agustus 2008, dengan tertawa geli menjawab "pacaran Pak", saat ditanya kasus yang mengantarnya ke Al Wathba.
Padahal, mereka mengaku hanya memasukkan gula batu yang menyerupai pecahan kaca. Selain itu, beberapa di antara mereka ada yang tertangkap setelah kabur dari majikan dan tidak memiliki bukti identitas yang sah. Kunjungan ke LP Al Wathba tersebut kali kedua sepanjang 2008. KBRI Abu Dhabi aktif membangun komunikasi dengan para Napi TKI, sebagai bentuk perhatian atas apa yang menimpa mereka. Mereka diterima langsung Kepala LP Al Wathba, Brigadir Yousef Abdel Kareem. Kerjasama KBRI Abu Dhabi dengan LP Al-Wathba berjalan baik.
JAKARTA--Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mendekam di penjara Persatuan Emirat Arab (PEA) dominan dikarenakan kasus-kasus ringan. Di LP Al-Wathba
- Lewat Retret Kepala Daerah, Prabowo Dinilai Sedang Menghancurkan Demokrasi
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Usut Kasus Gratifikasi di DJP, KPK Periksa Sejumlah Bos Perusahaan
- Prabowo, SBY, dan Jokowi Tekan Bersama Tombol Peluncuran Danantara
- Usut Kasus Korupsi Perkeretaapian, KPK Panggil Ibu Rumah Tangga hingga Pengusaha
- Tak Banyak Kader PDIP Ikut Retret di Magelang, Hubungan Pusat & Daerah Tetap Aman?