Napi yang Didor di Nusakambangan 15 Orang?
jpnn.com - JAKARTA - Jumlah terpidana mati yang akan dieksekusi terus berubah-ubah. Kabar terakhir dari sumber Jawa Pos di Kejaksaan Agung menyebutkan, jumlah napi target eksekusi terakhir bertambah mencapai 15 orang.
Jika betul demikian, maka jumlah tersebut lebih dari dua kali lipat dari terpidana mati yang dieksekusi pada gelombang pertama.
Sumber tersebut menyebutkan, sebagian besar dari 15 terpidana mati tersebut terlibat kasus narkotika. "Jumlahnya ditambah, ini permintaan dari Jaksa Agung H.M Prasetyo," tuturnya.
Namun, masih ada tarik ulur dari terkait jumlah tersebut. Bisa jadi, nantinya malah ada pengurangan jumlah terpidana yang akan dieksekusi. "Keputusan jumlah terpidana belum final," tambahnya.
Jaksa Agung saat ini masih mempertimbangkan berbagai masukan, salah satunya respons dunia internasional yang makin keras, khususnya dari Australia dan PBB. Ada juga pertimbangan jangan sampai eksekusi mati yang merupakan pelaksanaan putusan pengadilan ini dinilai pembantaian.
Menanggapi informasi tersebut, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Tony Spontana menegaskan bahwa belum ada keputusan pasti soal jumlah dan siapa saja yang akan dieksekusi. "Sudah berulang kali, Jaksa Agung menyebut belum final namanya," paparnya.
Satu hal yang bisa dipastikan Kejaksaan Agung, lanjut Tony, hanyalah terpidana yang akan dipindah dari lima Lapas, yakni Madiun, Yogya, Tangerang, Kerobokan, dan Palembang. "Semua dipindah ke Nusakambangan," sebut Tony
Kemungkinan besar, Kejagung baru akan memindahkan terpidana mati tiga hari sebelum hari H eksekusi mati. Sehingga, nanti semua pihak bisa mengetahui kapan tepatnya eksekusi mati dengan adanya pemindahan ini. "Masih dipikirkan seperti itu, tiga hari sebelum eksekusi," tambah Tony. (idr/aph/far/kim)
JAKARTA - Jumlah terpidana mati yang akan dieksekusi terus berubah-ubah. Kabar terakhir dari sumber Jawa Pos di Kejaksaan Agung menyebutkan, jumlah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Alexander Marwata Sebut OTT Tidak Bisa Dihilangkan
- KTKI Perjuangan Tuntut Keppres KKI Dibatalkan demi Masa Depan Profesi
- Mentorbox.id: Solusi Pelatihan Kompetensi untuk Tenaga Kerja dan Wirausaha
- KPK Pastikan Anwar Sadad Takkan Lolos dari Proses Hukum