Narasi Sejarah Versi Orba soal Kudatuli Sudutkan Megawati, Begini Saran Sejarawan LIPI
Senin, 27 Juli 2020 – 21:12 WIB
"Jadi menurut saya ini harus diluruskan di dalam buku yang jadi pedoman guru mengajarkan sejarah," ungkap dia.
Asvi juga mengatakan, rezim Orba sejak 2 Oktober 1965 sudah melakukan kontrol ketat terhadap media massa. Menurutnya, Syarwan Hamid selaku Kassospol ABRI saat mengumpulkan para pemimpin redaksi media massa sehari setelah Kudatuli.
"Tanggal 28 (Juli 1996), media massa dikumpulkan oleh Syarwan Hamid. Pemred-pemrednya dikumpulkan untuk menyampaikan narasi penguasa saat itu," kata Asvi.(mg10/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Sejarawan Asvi Warman Adam menilai narasi sejarah terkait Kudatuli masih bernuansa Orde Baru dan menyudutkan Megawati beserta pendukungnya.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
BERITA TERKAIT
- Hasto PDIP: Bu Megawati Mencoblos di Kebagusan bareng Keluarga
- Tim Hukum RIDO Kecam Persekusi yang Dialami Sukarelawannya yang Pasang Stiker
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi