Narasumber Webinar BSKDN, Hoon Ahn: Kemendagri Korsel juga Punya Lembaga Riset
jpnn.com - JAKARTA - Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri menggelar Webinar Kelembagaan Strategi Kebijakan menghadirkan President of the Korea Local Government Municipal Police Institute Young Hoon Ahn sebagai narasumber, pada Jumat (18/11).
Peserta webinar meliputi seluruh unit kerja eselon I Kemendagri dan perwakilan seluruh provinsi di Indonesia.
Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo mengatakan tujuan webinar ini ialah untuk meningkatkan kapasitas aparatur perumus kebijakan agar menghasilkan rekomendasi kebijakan yang berkualitas.
“Melalui webinar ini peserta dapat belajar dan memahami penyusunan kebijakan yang berbasis pada sains, hasil riset, dan data yang diterapkan Korea Selatan,” ujar Yusharto dalam sambutannya saat pembukaan webinar.
“Pemahaman itu dapat dijadikan perbandingan dalam menyusun rumusan kebijakan di tingkat pusat maupun pemerintah daerah,” lanjutnya.
BSKDN, lanjutnya, telah melakukan sejumlah penelitian sejak nomenklaturnya masih Badan Litbang Kemendagri.
Dia menyebutkan sejumlah penelitian yang dinilai cukup monumental, di antaranya Herd Immunity, Smart City, mengulas UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, studi mengenai pengembangan PNS di daerah, hingga penelitian mengenai masalah pertanahan yang ada di Indonesia.
Diingatkan kembali bahwa tugas BSKDN yaitu untuk memformulasikan dan mempersiapkan berbagai policy strategy yang berkaitan dengan tugas-tugas pemerintah dalam negeri.
BSKDN Kemendagri menggelar Webinar bertema Kelembagaan Strategi Kebijakan menghadirkan Hoon Ahn sebagai narasumber.
- Mendagri Tito Dukung Penuh Perayaan Natal Nasional 2024 di GBK
- Mendagri Tito Dukung Sukseskan Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena
- Kepala BPSDM Kemendagri Tekankan Pentingnya Skill Kepemimpinan Saat Menutup Diklat PKA-PKP
- Sinergi Tanpa Sekat Jadi Kunci Kemajuan Wilayah Metropolitan
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Mendagri Tito Ungkap Ada Program Stunting Anggarannya Rp 10 M, tetapi Sampai ke Rakyat Rp 2 M