Narkoba dan Korupsi Beda Tipis
Kamis, 29 Desember 2011 – 08:01 WIB
MENGENAKAN pakaian rapi putih khas dengan kumis dan jenggotnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dengan menebar senyuman masuk ke ruang auditorium gedung KPK di Jakarta. Sesampai di sana, dia langsung mengambil sebuah gelas plastik transparan yang sudah tersedia di meja. "Sebentar ya, saya mau ke belakang dulu," ujar Samad.
Maksud Abraham ke belakang bukanlah hendak makan atau minum, terlebih merokok. Namun, dia harus menuangkan sedikit urinenya ke dalam gelas itu. Tak lama kemudian, dia menyerahkan gelas berisi urine tersebut kepada petugas Badan Narkotika Nasional (BNN). Ya, itu adalah secuil ritual tes urine yang dijalani Abraham, para pimpinan lainnya, dan seluruh pegawai KPK.
Pria kelahiran Makassar itu pun tampak semringah saat mengikuti tes yang bertujuan mengetahui apakah seseorang mengonsumsi narkoba atau tidak tersebut. Abraham menjelaskan, selain lembaga antikorupsi, KPK juga sangat memperhatikan jangan sampai ada pegawainya yang mengonsumsi narkoba. "Tapi, saya yakin tidak ada pegawai KPK yang mengonsumsi narkoba," tandasnya.
Abraham pun akan menindak tegas apabila ada pegawainya yang terbukti bermain-main dengan barang haram tersebut. Bahkan, dia pun mengumbar janji akan memecat siapa saja yang terbukti terlibat. "Narkoba dan korupsi hanya beda tipis. Keduanya sama-sama merusak bangsa," cetusnya. (kuh/c9/agm)
MENGENAKAN pakaian rapi putih khas dengan kumis dan jenggotnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dengan menebar senyuman masuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Guntur PDIP Heran KPK Ingkari Janjinya Sendiri, Padahal Warga Banyak Laporkan Jokowi
- Kepala Disnakertrans Sumsel Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Izin K3
- Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Pimpinan MPR: Tetap Waspada
- Pemkot Bandung Larang Aktivitas Cari Koin di Taman, Ini Alasannya
- Prabowo Masuk Daftar 10 Pemimpin Dunia Berpengaruh, Ketum Garuda Asta Cita Merespons
- Legislator NasDem Dukung Program Prabowo, Tetapi Kritik Keras Rencana Raja Juli