Narkoba jadi Proxy War, Jutaan Orang Nyaris Teler
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy mengatakan pengungkapan jaringan internasional narkotika selama sebulan terakhir menunjukkan bahwa Indonesia menjadi bidikan pasar internasional.
Menurut dia, informasi intelijen Tiongkok kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagaimana disampaikan Kepala BNN Komjen Budi Waseso terbukti benar.
"Ada sekitar 5 ton sabu senilai Rp 10 triliun menuju perairan Indonesia," ungkap Aboe, Minggu (25/2.
Aboe menjelaskan hal itu terbukti dengan tangkapan pertama seberat satu ton di perairan Batam, Kepulauan Riau.
Kemudian, tangkapan kedua 1,6 ton pekan lalu juga di Batam. Sedangkan yang ketiga kemarin sekitar 3 ton juga di perairan Batam Kepri.
"Kalau barang ini beredar bisa membuat teler 30 jutaan orang. Ini tentunya akan sangat membahayakan negara kita," kata Aboe.
Dia mengatakan maraknya peredaran narkoba dari luar itu jika dilihat dari strategi pertahanan, bisa jadi ini semacam proxy war.
Ada yang ingin menghancurkan Indonesia tanpa mengirim tentara.
"Tapi, yang dikirim sabu supaya warga kita teler semua," ujar wakil ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR itu.
Indonesia menjadi target besar para bandar narkoba mancanegara karena banyak pecandu.
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Tangkap 28 Pelaku Tindak Pidana Narkotika, Polres Inhu Berkomitmen Selamatkan Generasi Muda
- Hercules Minta Kapolri Mencopot Oknum Aparat yang Diduga Lindungi Bandar Narkoba dan Judi Online
- Bukan Gegara Stres, Ternyata Ini Alasan Andrew Andika Konsumsi Narkoba
- Petugas Bersenjata Api Kawal Pemindahan 2 Napi Bandar Narkoba ke Nusakambangan
- Komisi III Minta Bareskrim Terus Konsisten Berantas Narkoba