Narkoba Marak, Yasonna Tak Mau Disalahkan
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly tak ingin pihaknya dianggap biang kerok terkait maraknya peredaran dan konsumsi narkoba.
Termasuk soal konsumsi dan peredaran narkoba di balik penjara. "Seolah-olah kami ini biang kerok persoalan narkoba," kata Yasonna di kantor Kemenkumham, Senin (4/4).
Dia mengakui, kementeriannya sering disalahkan jika ada bandar yang terindikasi berbisnis narkoba dari balik penjara. Padahal, kata Yasonna, penjagaan dan pengawasan lapas merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya kemenkumham.
"Lima juta pengguna narkoba itu menjadi tanggung jawab bersama-sama. Ini menjadi gerakan nasional," kata politikus PDI Perjuangan itu.
Yasonna mengatakan, Kemenkumham dan Polri sudah pernah melakukan penandatangan nota kesepahaman terkait penjagaan di lapas. Kemenkumham juga melakukan kesepakatan dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) agar mengawasi bandar narkotika di dalam lapas. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sosok Aspri Wamen Bima Arya Jadi Sorotan, Ternyata…
- Kapan PPPK 2024 Tahap 1 Mulai Bekerja? Jangan Kaget ya
- Wisnu Bawa Tenaya: PHDI Sudah Terima SK AHU dari Kementerian Hukum
- Guru Vokalis Band Sukatani Dipecat, P2G Marah Besar
- Peduli Kesehatan Mental Pelaut, PIS Gandeng Federasi Internasional
- Lari jadi Tren di Masyarakat, Waka MPR: Harus Didukung Upaya Wujudkan Udara Bersih