Narsih: Sekarang Susah Banget Cari Pelanggan

Narsih: Sekarang Susah Banget Cari Pelanggan
Presiden Jokowi kembali memberikan bantuan modal kerja kepada pelaku usaha kecil di halaman Istana Merdeka pada Rabu, (30/9/2020). Foto: ANTARA/presidenri.go.id/pri

Perekonomian secara tahunan pada kuartal I lalu hanya tumbuh 2,97 persen, sementara triwulanan minus 2,41 persen.

Fenomena yang seharusnya diantisipasi pemerintah karena dalam satu dekade terakhir, pertama kalinya ekonomi Indonesia tumbuh di bawah lima persen.

Memang definisi resesi selalu didalihkan pada laju ekonomi negatif dalam dua periode waktu atau kuartal beruntun.

Namun apakah perbedaan angka negatif dan positif dalam ukuran pertumbuhan ekonomi memberikan gap yang signifikan?

JIka siklus ekonomi diibaratkan sebuah roda, fase resesi adalah perputaran setelah puncak (peak) siklus menuju lekukan dasar (trough) roda tersebut. Hal yang lebih penting menjadi fokus, apakah kita sudah benar-benar mendekati dasar (trough) siklus atau roda itu, dan bagaimana cara untuk melewati dasar agar kemudian bisa menanjak kembali ke fase pemulihan (recovery).

Dan jIka kita belum mencapai dasar siklus atau roda, apakah kita sudah siap saat ketika berada di dasar (trough)?

Jika menggunakan skenario pemerintah, saat ini yang merupakan awal kuartal IV 2020, semestinya kita sudah melewati dasar, dan bersiap untuk menanjak fase pemulihan.

Namun, data-data perekonomian, seperti deflasi beruntun sepanjang Juli-September 2020 dan stagnasi Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), tampaknya belum mendukung skenario pemerintah berjalan mulus.

Narsih, perempuan usia 20 tahun, mengatakan saat ini tidak gampang untuk mendapatkan pelanggan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News