Nasabah Fiktif, Koperasi Kebobolan Rp 2,1 Miliar
jpnn.com, NGANJUK - Suwadji, 50, karyawan koperasi simpan pinjam (KSP) asal Desa Pelem, Nganjuk, Jatim harus mendekam di tahanan Polsek Kertosono sejak Selasa lalu.
Itu terjadi karena dia melakukan penggelapan kredit. Akibat perbuatannya merekayasa nasabah fiktif, koperasi tempatnya bekerja merugi hingga Rp 2,1 miliar.
Berdasar informasi yang dihimpun, penggelapan yang dilakukan Suwadji terungkap saat Toyib, pemilik KSP Setia Bhakti, tempat Suwadji bekerja, curiga dengan transaksi karyawannya pada akhir 2015.
Dia lantas menerjunkan tim untuk melakukan audit keuangan di KSP Setia Bhakti.
Termasuk menyuruh Nurkholis, 50, warga Desa Jati, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, dan Suprapto, 52, karyawan bagian pengembangan, untuk melakukan audit.
''Saat itu tim pengawas menemukan kejanggalan administrasi keuangan yang dilakukan tersangka S (Suwadji, Red),'' kata Kapolsek Kertosono Kompol Abraham Sisik.
Berdasar pemeriksaan, diduga ada banyak nasabah fiktif yang mengajukan kredit atau pinjaman dengan nilai bervariasi.
Setidaknya, ada 14 nama nasabah yang dimanipulasi Suwadji.
Suwadji, 50, karyawan koperasi simpan pinjam (KSP) asal Desa Pelem, Nganjuk, Jatim harus mendekam di tahanan Polsek Kertosono sejak Selasa lalu.
- Setelah Mendengar Tuntutan, Glora Yunita Minta Hakim Meringankan Hukumannya
- Sinergi Polsek Tanjung Batu dan TNI Ungkap Penggelapan Pupuk di Ogan Ilir
- Buron Dua Tahun, Pelaku Penipuan Akhirnya Diringkus Tim Rimau Polsek Tanjung Batu
- Merasa Dikriminalisasi, SYK Korban Mafia Tambang di Sulteng Tunjuk Petrus dkk Jadi Pengacaranya
- Pria Ini Habiskan Uang Perusahaan buat Main Judi Online
- Ke Mana Aliran Dana Penggelapan Rp 6,9 Miliar oleh Suami BCL?