NasDem Bakal Gerah Jika Kadernya Kena Reshuffle dari Kabinet Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memiliki dasar politik yang kuat untuk memaksakan reshuffle kabinet Indonesia Maju.
"Tidak ada dasar yang dapat dijadikan acuan untuk melakukan reshuffle kabinet," kata Jamiluddin melalui layanan pesan, Senin (26/12).
Dia menyebut kepuasan publik kepada pemerintah saat ini cukup tinggi.
Contohnya, survei Charta Politika teranyar yang menyebut kepuasan responden terhadap rezim Jokowi-Maruf Amin di atas 70 persen.
"$angat tidak logis melakukan reshuffle kabinet bila mengacu pada hasil survei tersebut," kata pengamat dari Universitas Esa Unggul itu.
Lagipula saat ini tidak ada kekisruhan di pemerintahan yang membuat Jokowi perlu merombak Kabinet Indonesia Maju.
Sebab, kekisruhan biasanya mengganggu kinerja dan memunculkan penurunan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah
"Kisruh politik yang menyebabkan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf juga tidak terlihat. Hal itu terlihat dari terjaganya stabilitas politik nasional," katanya.
Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menilai NasDem bakal gerah jika kadernya kena reshuffle dari kabinet Jokowi. Ini yang akan terjadi.
- Gubernur Gorontalo Pastikan Kelanjutan Pembangunan Waduk yang Dulu Ditinjau Jokowi
- Hak Buruh Sritex Terabaikan, Arief Poyuono Ingatkan Prabowo Jangan Seperti Jokowi
- Berfoto Bersama Prabowo, Jokowi, dan SBY, Puan: Silaturahmi Presiden dengan Ketua Lembaga
- Herman Deru-Cik Ujang Kompak Ikuti Parade Senja yang Dihadiri Prabowo, Jokowi dan SBY
- Deddy Sitorus PDIP Mengajak Mengundurkan Diri secara Massal, Waduh
- Prabowo Tegur Seskab Teddy Gegara Tak Undang Jokowi Saat Peluncuran Bank Emas