NasDem dan Golkar Bersaing Ketat di Sulteng, PSI Tembus 4 Persen

jpnn.com, JAKARTA - Hasil sementaran penghitungan suara pemilu legislatif di Provinsi Sulawesi Tengah menunjukkan perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) cukup untuk lolos ke Senayan.
Pada Jumat (16/2) pagi, real count KPU memperlihatkan perolehan suara PSI berada di atas 4 persen.
Hasil yang sama memperlihatkan Golkar, NasDem, dan Gerindra bersaing ketat di puncak klasemen.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan suara yang masuk ke KPU sejalan dengan hasil survei internal. Di mana survei tersebut menunjukkan PSI memeroleh 4,2%.
“Hasil perolehan suara di tingkat TPS mulai masuk, hasilnya menggembirakan sejalan dengan hasil survei internal PSI dan survei lembaga-lembaga kredibel seminggu menjelang pencoblosan, yang menyatakan bahwa PSI akan tembus ke senayan dengan perolehan suara 5-6% pada Pemilu 2024,” katanya di Jakarta, Kamis (15/2).
Grace santai menanggapi hasil hitung cepat beberapa lembaga yang menunjukkan PSI masih di angka sekitar 3%. Namun, dia mengingatkan, dalam hitungan cepat selalu memiliki margin of error.
"Hasil hitung cepat adalah metode yang juga dijadikan acuan oleh PSI untuk memantau pergerakan dan perolehan suara. Yang harus diketahui publik, hitung cepat memiliki margin error dan PSI masih dalam rentan margin error, apalagi di hitung cepat internal PSI menunjukkan hasil 4.2% jadi masih aman dan meyakinkan PSI akan lolos ke Senayan,” tegasnya. (dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan suara yang masuk ke KPU sejalan dengan hasil survei internal
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- DPR Desak Manajemen Pelabuhan Tanjung Priok Berkoordinasi Terkait Bongkat Muat dengan Polisi
- KPK Pastikan Tak Ada Kendala dalam Penyidikan Tersangka Anggota DPR Anwar Sadat
- Hakim Terjerat Kasus Suap Lagi, Sahroni Mendorong Reformasi Total Lembaga Kehakiman
- Lola Nelria Desak Polisi Serius Tangani Kasus Pemerkosaan Balita di Garut
- Prabowo Berencana Evakuasi 1.000 Warga Palestina, DPR Minta Hanya Sementara
- Kasus Dokter Priguna Jadi Pelajaran, Perketat Seleksi dan Pengawasan