NasDem Deklarasikan Anies Sebagai Capres, Ferdinand Nilai Tak Punya Etika Politik

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean menanggapi deklarasi Anies Baswedan sebagai capres oleh Partai NasDem untuk Pilpres 2024.
Menurut Ferdinand, deklarasi tersebut justru mencerminkan ketidakpatutan etika politik karena status Anies yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Jika deklarasi dilakukan oleh NasDem, tentu sudah lebih dahulu meminta persetujuan Anies. Artinya, Anies dan NasDem tidak memiliki etika politik,” ucap Ferdinand saat dihubungi JPNN.com, Senin (3/10).
Ferdinand berpendapat Anies seharusnya mundur terlebih dahulu dari kursi gubernur meski hanya tersisa beberapa hari ke depan.
“Ini penting demi politik kita yang baik dan bermartabat,” ucap dia.
Selain itu, deklarasi Anies juga dinilai adalah politik tawar menawar yang dimotori oleh NasDem dengan pihak yang berkuasa khususnya kepada PDI Perjuangan dan Presiden Jokowi.
NasDem dianggap meminta jatah lebih di kabinet Indonesia Maju.
“Kita tahu sekarang Nasdem cuma kebagian kabinet tipis anggaran, jadi wajar ngambek. Nanti juga kalau diakomodir maka Nasdem akan meninggalkan Anies gigit kuku,” tutur dia.
Menurut Ferdinand, deklarasi tersebut justru mencerminkan ketidakpatutan etika politik karena status Anies yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
- Tom Lembong Jalani Sidang Perdana, Istri Hingga Anies Memberikan Dukungan
- Gerakan Rakyat Bakal Jadi Parpol, Lalu Dukung Anies, Pengamat Ungkap Indikasinya
- Pram-Rano Buka Kemungkinan Lanjutkan Pembangunan ITF Sunter yang Digagas Anies
- Tahun ke-12, Nara Kreatif Meluluskan 778 Siswa, Anies Baswedan Beri Pesan Khusus
- Sampit Bantul
- Kedekatan Anies-Ahok Simbol Perlawanan ke Pemerintah hingga Sinyal Oposisi