Nasdem Dihambat Lewat RUU Partai Politik
Jumat, 14 Mei 2010 – 06:45 WIB
Dari aspek logistik, Nasdem diyakini memiliki sumber daya yang cukup memadai untuk bertarung pada 2014, mulai pemilu sampai pilpres. Selain itu, Nasdem mampu menghimpun SDM dari sejumlah parpol. "Di Nasdem, ada fighting spirit yang menjadi bahan bakar, yakni kekalahan tipis waktu Munas Golkar," ungkap Wasekjen DPP PAN itu.
Baca Juga:
Meski tidak disebut Rubaie, jelas sekali dia merujuk pada fakta kalahnya Surya Paloh oleh Aburizal Bakrie dalam perebutan kursi ketua umum DPP Partai Golkar. "Kalau berubah menjadi parpol, Nasdem diprediksi akan mengubah konstalasi dan format politik ke depan," katanya.
Meski begitu, Rubaie menyampaikan aturan bahwa parpol yang baru dibentuk harus bersabar sampai 2019 tidak semata-mata bersifat politis. Menurut dia, selama ini parpol selalu dikritik gagal melahirkan pemimpin dan melakukan pendidikan politik. Karena itu, RUU Parpol harus mampu mendorong peningkatan kualitas partai politik.
Adanya ketentuan tidak boleh langsung mengikuti pemilu, lanjut Rubaie, adalah bagian dari upaya agar parpol menunjukkan dulu fungsinya dalam pendidikan politik. "Mengabdi dulu. Bukan seperti sekarang, asal ada kantor dan pengurus, langsung ikut pemilu," jelas Rubaie.
JAKARTA - Upaya menghambat parpol baru pada Pemilu 2014 sudah terasa di gedung DPR. Parpol di Senayan kini merancang UU agar parpol yang baru berdiri
BERITA TERKAIT
- Politikus Senior PDIP Ini Nilai Megawati Nakhoda NKRI, Hasto Adalah Jangkarnya
- Megawati Sebut Mundur Lebih Terhormat daripada Dipecat, Sindir Jokowi?
- HUT ke-52 PDIP: Megawati Perintahkan Kader Bonding dengan Rakyat
- Pemerintah Pertimbangkan Melantik Dahulu Kepala Daerah Tak Bersengketa di MK
- Dituding Berperan Memenangkan Istri di Pilkada Serang, Mendes PDT Merespons
- Megawati Anggap Ganjar Sudah Benar Bersikap Tolak Kedatangan Israel ke Indonesia