NasDem Dinilai Kembalikan Cara Otoriter
Kamis, 24 Januari 2013 – 09:47 WIB
JAKARTA - Pengamat politik, AS Hikam menilai cara-cara yang digunakan Partai NasDem untuk menyelesaikan konflik internalnya cenderung otoriter. Menurutnya, Partai NasDem tidak mampu menerima berbedaan. Hal ini diungkapkan Hikam setelah mencermati peristiwa yang menimpa Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat Rustam Effendi yang kemarin petang dikabarkan telah didatangi oleh lebih dari 50 orang preman. Para preman itu meminta Rustam untuk menandatangani surat pengangkatan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai NasDem.
Karena itu ia mulai berpikiran "restorasi" yang selama ini diusung NasDem sebenarnya bukan berarti perbaikan dan perubahan. Ia menilai, restorasi yang dimaksud bisa saja berarti kembali ke sistem otoriter Orde Baru.
Baca Juga:
"Maka tidak mengherankan jika Nasdem sangat mengedepankan pendekatan dari atas dan menyirik perbedaan pendapat," ujar Hikam kepada wartawan di Jakarta, Kamis (24/1),
Baca Juga:
JAKARTA - Pengamat politik, AS Hikam menilai cara-cara yang digunakan Partai NasDem untuk menyelesaikan konflik internalnya cenderung otoriter. Menurutnya,
BERITA TERKAIT
- Momen Andika Bersama Istri Nyoblos di TPS Hendi: Siap Menang & Kalah
- Ditertawakan Rano Karno, Ridwan Kamil Ungkap Alasan Nyoblos di Bandung
- Jubir: Pram-Doel Meraih 55 Persen, Ini Kemenangan Warga Jakarta
- Di TPS Megawati dan Keluarga Mencoblos, Pram-Doel Menang Telak, RIDO Tersungkur
- Maju di Pilkada 2024, Istri Mendes PDT Optimistis Menang Telak di Pilbup Serang
- Masih di AS di Hari Pencoblosan Pilkada, SBY Siapkan Oleh-Oleh untuk Prabowo