Nasdem Disarankan Himpun Kader Berkarakter
Sabtu, 12 Mei 2012 – 20:20 WIB

Nasdem Disarankan Himpun Kader Berkarakter
JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif menyarankan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menghimpun kader-kader yang berkarakter sehingga partai itu mampu menjadi lokomotif perubahan bangsa. Saran itu disampaikan Syafii ketika menerima Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem, Hary Tanoesudibjo di Yogyakarta.
Menurut Buya Syafii, masyarakat Indenesia saat ini menginginkan adanya perubahan, mulai dari tatanan hukum, pembenahan masalah korupsi hingga pembangunan infrastruktur yang mandek. Kata dia, perubahan ini bisa dilakukan Partai Nasdem jika diisi oleh kader yang memiliki karakter. "Tapi untuk memenuhi harapan masyarakat Partai Nasdem butuh kader yang berkarakter," kata Syafii dalam rilisnya yang diterima JPNN, Sabtu (12/5).
Syafii mengatakan, saat ini politik hanya jadi tempat mencari nafkah dan itu terlihat dari kondisi oknum anggota DPR yang penuh dengan kasus korupsi. "Kalau ada anggota dewan yang keluar dari DPR, itu merupakan warga negara yang baik dan kelakuan partai-partai yang ada di parlemen saat ini tidak ada bedanya, partai besar maupun kecil sama saja," imbuhnya.
Dikatakannya, pembenahan dibutuhkan tidak hanya di tingkat pusat tapi harus sampai ke daerah-daerah. Karenanya dibutuhkan kader-kader yang benar-benar punya komitmen menyelamatkan bangsa ini.
JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif menyarankan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menghimpun kader-kader yang berkarakter
BERITA TERKAIT
- Paslon Cecep - Asep Memenangi PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya
- Geruduk Bawaslu Bengkulu Selatan, Pendukung Suryatati-Ii Sumirat Tuntut Paslon 03 Didiskualifikasi
- BPOM-BPJPH Temukan 9 Pangan Olahan Mengandung Babi, Ade Rezki Dorong Kolaborasi Pengawasan
- Legislator Nilai Tak Lazim Penggunaan Pasal Perintangan Penyidikan Direktur JakTV
- AS Kritik QRIS-GPN, Marwan Demokrat Minta Pemerintah Berdiri Tegak pada Kedaulatan Digital
- Wajar Banyak yang Tidak Suka Monolog Gibran, Ini Analisis Efriza