NasDem: Donald Trump Harus Minta Maaf ke Bangsa Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Partai Nasional Demokrat (NasDem) angkat bicara terkait insiden pencekalan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo beserta istri dan delegasi TNI masuk ke Amerika Serikat.
Padahal, Gatot dan rombongan memenuhi undangan Jenderal Dunford sekaligus menghadiri Chiefs of Defense Conference on Counter Violent Extremist Organizations (VEOs) pada 23-24 Oktober 2017.
Oleh karena itu, Sekjen DPP Partai NasDem Johnny G Plate menuntut Presiden Amerika Serikat Donald Trump agar meminta maaf secara terbuka kepada Indonesia.
"Partai NasDem mendesak Presiden Donald Trump untuk meminta maaf kepada bangsa Indonesia atas kejadian tersebut," kata Johnny dalam keterangan yang diterima, Minggu (22/10).
Selain itu, kata Johnny, Partai NasDem menuntut penjelasan pemerintah AS atas pencekalan terhadap Gatot yang akan berkunjung ke AS atas undangan Panglima Angkatan Bersenjata AS.
"Kemudian Partai NasDem mendesak Menlu RI untuk segera melakukan klarifikasi dengan Gedung Putih demi menjaga marwah TNI khususnya harga diri bangsa Indonesia," jelas dia.
Lebih lanjut kata Johnny, pihaknya menuntut pemerintah AS agar tidak arogan terhadap Indonesia. "Partai NasDem mendesak pemerintah AS untuk menjaga relasi diplomatik kedua negara yang selama ini berjalan baik dengan tidak melakukan tindakan ceroboh," jelasnya.
Di samping itu, kata Johnny, NasDem tetap mendukung Gatot untuk tetap fokus melaksanakan tugas pertahanan dan keamanan negara.
Partai Nasional Demokrat (NasDem) angkat bicara terkait insiden pencekalan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo beserta istri dan delegasi TNI masuk ke AS.
- Panglima TNI Bangga Sambut Prajuritnya Seusai Bertugas Dalam Misi PBB di Lebanon
- Panglima TNI Memutasikan 52 Perwira TNI, Berikut Daftar Namanya
- Panglima TNI Mutasi Besar-besaran Pati dari 3 Matra, Berikut Daftarnya
- DPR RI Menyetujui Revisi Tatib, Bisa Mengevaluasi Panglima TNI Hingga Hakim Agung
- Panglima TNI Singgung Soal Kogabwilhan, TB Hasanuddin Beri Penjelasan
- Panglima TNI Sudah Evaluasi Taktik Tempur Hadapi OPM, Pakai Diksi Hancur