NasDem Mau Ajak Jokowi Bergabung? Willy Singgung Kenyamanan Pundak Surya Paloh

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menyebut parpolnya tidak dalam posisi aktif untuk mengajak Presiden ketujuh Joko Widodo (Jokowi) untuk bergabung dalam barisan.
"Ya, kami serahkan kepada Pak Jokowi-lah. Pak Jokowi lebih tahu bagaimana dinamika politik ini," kata Willy ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12).
Dia berkata demikian menjawab pertanyaan soal kemungkinan NasDem mengajak Jokowi bergabung setelah eks Gubernur Jakarta itu dipecat dari PDI Perjuangan.
Namun, kata dia, NasDem adalah partai yang terbuka. Parpol berjargon Restorasi Indonesia itu siap menerima Jokowi bergabung.
"Monggo mawon, Pak Jokowi, NasDem terbuka, anytime," kata Ketua Komisi XIII DPR RI itu.
Hanya saja, Willy menyinggung soal kenyamanan berkawan dengan Ketum NasDem Surya Paloh demi menjawab kemungkinan parpol yang berdiri pada 2011 itu menawarkan Jokowi bergabung.
"Pak Jokowi, kan, sudah merasakan bagaimana nyamannya pundak Pak Surya. Jadi, monggo mawon, kami serahkan pada Pak Jokowi," kata dia.
Sebelumnya, Jokowi telah dipecat dari keanggotaan di PDI Perjuangan akibat tidak patuh terhadap AD/ART parpol berlambang Banteng moncong putih.
Partai NasDem tidak dalam posisi aktif untuk mengajak Presiden ketujuh Joko Widodo (Jokowi) untuk bergabung.
- Hasto Ditahan KPK, Said Tegaskan tidak Ada Pergantian Sekjen PDIP
- 5 Berita Terpopuler: Ada Info Penting soal PPPK, Seleksi Tahap 3 Mendesak, Ada yang Terancam Hilang
- Begini Kalimat Masinton Tanggapi Instruksi Megawati soal Retret, Mantap!
- Kedepan, Instruksi Megawati Bisa Diarahkan ke Kader PDIP di Legislatif
- Tak Ikut Retret dan Ikuti Instruksi Megawati, Zukri Misran: Semua Kader Tegak Lurus
- Wibawa Pemerintahan Prabowo Dipertanyakan Setelah Terbit Instruksi Megawati