NasDem Ogah Kasih Pembelaan Soal Penangkapan OC Kaligis

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Mahkamah Partai (MP) Nasional Demokrat (NasDem) OC Kaligis digeret oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (14/7) terkait dugaan suap terhadap hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, Sumatera Utara. Kendati telah membuat terkejut, namun partai besutan Surya Paloh itu menyatakan tak akan memberikan pembelaan.
"Kami tentu terkejut dengan berita penjemputan paksa Pak OC (OC Kaligis, red) oleh KPK," ungkap Patricia Rio Capella, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP NasDem kepada wartawan, Selasa (14/3).
Dalam menangani kasus ini, sambung Rio, NasDem sangat memahami dengan tugas lembaga antirasuah itu. Oleh sebab itu, NasDem tidak akan mencampuri persoalan hukum yang menimpa Ketua MP NasDem itu.
"Kita tak akan memberikan pembelaan. Tapi, kami tentu setelah ini kami akan menyampaikan pernyataan resmi terhadap kejadian ini," imbuhnya.
Dia juga mengaku, saat ini pihaknya masih mengumpulkan duduk persoalan yang dialamatkan kepada pengacara senior itu. "Sekarang kami belum mengetahui duduk persolan yang sebenarnya, tapi kami berharap asas praduga tak bersalah dikedepankan," kata anggota Komisi III DPR itu.
Seperti dikutip dari INDOPOS (Grup JPNN), OC Kaligis terlihat di Gedung KPK pada Selasa 14 Juli 2015. Dia tiba sekitar pukul 15.49 WIB dengan menggunakan mobil Innova berwarna hitam. OC Kaligis terlihat seorang diri dengan ditemani sejumlah penyidik dari KPK.
OC Kaligis juga tidak berkomentar apapun dan langsung dibawa masuk ke dalam gedung. Ternyata, kedatangan OC Kaligis itu dijemput paksa oleh lembaga antirasuah tersebut. Bahkan OC Kaligis disebut-sebut telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pemberian dan penerimaan hadiah kepada hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Medan. (aen)
JAKARTA - Ketua Mahkamah Partai (MP) Nasional Demokrat (NasDem) OC Kaligis digeret oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (14/7) terkait
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Formasi Honorer Database BKN Sudah Terungkap, tetapi Nasibnya Belum Jelas
- Mahasiswa Sumbar Tolak Asas Dominus Litis yang Mengancam Keutuhan Sistem Peradilan
- Tantangan Bagi Kepala Daerah Baru, Rahmat Saleh Ingatkan 4 Hal Penting Ini
- Info Terbaru soal Penempatan Guru PPPK 2024, Penting
- Tri Tito Karnavian Lantik 34 Ketua TP PKK dan Tim Pembina Posyandu Provinsi
- Soal Langkah KPK kepada Hasto, Ronny PDIP: Ini Penahanan Politik