NasDem Tidak Mau Disebut Kawin Paksa Saat Bentuk Koalisi dengan PKS-Demokrat
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP NasDem Willy Aditya menyebut parpolnya tidak kepingin ada istilah kawin paksa ketika membentuk koalisi pada Pilpres 2024, termasuk saat memunculkan poros dengan PKS dan Partai Demokrat (PD).
"Itu poin cara berpikir, ini berbeda, bukan kawin paksa," ucap legislator Komisi IX DPR RI itu kepada wartawan, Selasa (20/9).
Willy mengatakan NasDem akan menerapkan keseteraan sebelum membangun poros.
Misalnya, parpol yang dipimpin Surya Paloh itu akan mengajak bicara dengan PKS dan PD sebelum membentuk koalisi.
"Ini bukan masalah kawin-kawinan, toh, sekarang NasDem enggak punya handicap dengan siapa pun," ujar Willy.
Pendiri Liga Mahasiswa NasDem itu mengatakan apabila pembahasan awal sudah disepakati dan ditemukan formula, penentuan kandidat yang diusung pada Pilpers 2024 lebih mudah.
"Habis itu, baru, oh, kalau begini siapa yang cocok," ungkap Willy.
NasDem memiliki tiga bacapres seperti tertuang dalam hasil rakernas partai yang berdiri pada 2011 itu, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Andika Perkasa.
Willy Aditya menyebut parpolnya tidak kepingin ada istilah kawin paksa ketika membentuk koalisi pada Pilpres 2024, termasuk dengan PKS dan Partai Demokrat
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- NasDem DKI Menolak Tegas Wacana Retribusi Kantin Sekolah
- Malam yang Tegang, Massa Pendukung Paslon Saling Serang
- Surya Paloh Tegaskan tak Mungkin jadi Ketua Umum NasDem Sepanjang Masa
- Anggota DPR Desak Persepi Usut Tuntas Survei Janggal Poltracking
- Yoyok NasDem Minta BIN Melaksanakan Tugasnya Bekerja Profesional di Pilkada