Nasdem Tolak Calon Tunggal di Pilgub Jatim
jpnn.com, SURABAYA - Setelah Partai Gerindra menyatakan akan mengusung nama baru agar tidak terjadi calon tunggal di Pilgub Jatim 2018.
Kini giliran Partai Nasdem yang menganggap wacana calon tunggal sebagai hal kurang produktif dalam pembangunan demokrasi.
Wakil Ketua DPW Partai Nasdem Bidang Agama dan Masyarakat Mochammad Eksan mengatakan, jika calon tunggal, berarti 32 juta pemilih yang bersebar di 38 kabupaten/kota, dipaksa untuk tidak memilih. Sebab tidak ada alternatif calon lainnya.
“Sistem demokrasi ini lawan sistem monarki dan aristokrasi. Kalau calon tunggal, tak ubahnya dengan sistem dinasti dan elit yang totaliter. Padahal, demokrasi itu sistem yang terbuka bukan sistem yang tertutup,” ujar Eksan seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Senin (5/6).
Pria yang juga anggota DPRD Jatim tersebut mengingatkan, hak memilih tetap dimiliki oleh warga negara.
“Seperti yang diungkapkan Robert W Hefner, bahwa democratic civity (keadaban demokrasi, Red), keterbukaan dan partisipasi,” jelasnya.
Untuk itu, Eksan menilai, wacana calon tunggal bukan saatnya untuk menjadi alasan agar eskalasi politik terkendali.
Menurutnya, proses politik demokratis tak mengganggu terhadap pembangunan ekonomi Jatim.
Setelah Partai Gerindra menyatakan akan mengusung nama baru agar tidak terjadi calon tunggal di Pilgub Jatim 2018.
- Pertebal Dukungan ke Luluk-Lukman, Sukarelawan Cantiq Surabaya Gelar Konvoi
- Ingin Pembangunan Jatim Dilanjutkan, Kaesang Dukung Khofifah-Emil
- Relasi Siap Menangkan Wahyu-Ali dan Khofifah-Emil di Kota Malang
- Hasto Klaim Program Infrastruktur Risma-Gus Hans yang Dibutuhkan Warga Jatim
- Debat Ketiga Pilgub Jatim Bertema Pembangunan Infrastruktur
- Pedagang Pasar Baru Gresik Yakin Pilih Khofifah-Emil: Pemimpin yang Terbukti Merakyat