Nasi Cum Laude
Oleh Dahlan Iskan
Minggu, 09 Juni 2019 – 04:14 WIB
Saya pikir persoalan selesai. Maksud saya anak itu akhirnya selesai --dikeluarkan dari universitas.
Habis itu lupa lagi. Apalagi begitu banyak 'masalah' yang kemudian harus saya urus siang-malam.
Kalau saja Hapsa tidak kirim WA habis sahur kemarin saya tidak akan pernah ingat lagi semua itu.
Tentu saya bersyukur Hapsa ternyata tidak dikeluarkan dari universitas, bahkan bisa lulus dengan cum laude. Dengan IPK 3,55.
Namun saat saya sudah hampir selesai menulis naskah ini, muncul penasaran saya: mengapa waktu itu nilainya turun? Sehingga penjamin harus melunasi kreditnya?
Saya pun menghentikan tulisan ini. Untuk mengirim WA ke Hapsa berikut ini:
"Waktu kuliah dulu nilai Anda sempat turun. Kenapa ya?"
Jawabnya:
Hari itu saya sahur nasi porang. Habis sahur saya baca WA dari nomor tanpa nama.
BERITA TERKAIT