Nasib 3 WNI Korban Penculikan Masih Misterius
“Pemerintah Malaysia sudah menunjukkan tanggung jawab. Sebab, kejadian terkait dekat dengan wilayah perairan Malaysia,” jelasnya.
Saat ini, dia telah memulangkan Indawati bersama anaknya yang merupakan istri Subandi (korban) dari Sandakan menuju kampung halamannya di Desa Tokambang, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulewesi Selatan.
“Akhir Februari lalu kami pulangkan. Karena, permintaannya agar bisa dipulangkan. Dengan surat perjalanan laksana paspor (SPLP) untuk WNI,” ungkapnya.
Sebelumnya, kapal nelayan Malaysia dengan nomor BN 838 terdaftar di Sandakan. Jumlah korban yang berada di kapal tersebut sebanyak sembilan orang.
Tiga di antaranya merupakan WNI yang bekerja di kapal tersebut sebagai nelayan.
Korban diketahui bernama Sudarling, beralamat di Pulobumbe, Sulsel dengan nomor paspor A4034382 dengan alamat Desa Tanamalala, Kecamatan Pasimasunggu, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Korban lainnya adalah Subandu Bin Sattu nomor paspor AS515571 yang beralamat Tokambang RT.001/RW.001 Desa Tanah Lemo, Kecamatam Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba Sulsel.
Satu korban lainnya adalah Hamdan Bin Salim, asal Selayar, Sulsel nomor paspor AR413790. (akz/eza)
Satuan Tugas Perlindungan Warga Negara Indonesia (Satgas PWNI) Kota Kinabalu terus mendesak majikan yang mempekerjakan tiga WNI yang diculik kelompok
Redaktur & Reporter : Ragil
- WNI Kru Kapal Ikan Diculik di Gabon, Kemenlu Bilang Begini
- Militer Malaysia Mengaku Berkomitmen Melindungi WNI di Perairan Sabah
- Penculik Lima WNI Diduga dari Filipina
- Ini Penjelasan Kemenlu Soal WNI Diculik di Perairan Sabah Malaysia
- Kemenlu Benarkan Lima WNI Diculik di Perairan Sabah
- Culik Tiga WNI, Kelompok Abu Sayyaf Minta Tebusan Rp 8 Miliar