Nasib 5-3-2 untuk Mengoreksi 'Zaman Saya'
Ini berbeda dengan tanaman tebu. Seluruh kepala petani tebu juga berkumpul di tempat yang sama Kamis lalu. Membicarakan upaya peningkatan produksi tebu. Ini sesuai dengan prinsip "gula itu dibuat di kebun, bukan di pabrik gula". Artinya, untuk meningkatkan produksi gula mau-tidak-mau tebunya harus baik.
Mereka juga sepakat penggunaan pupuk organik di tanaman tebu sangat vital. Tebu yang dipupuk organik jauh lebih subur dibanding yang tidak.
Hanya, untuk tanaman tebu pabrik gula punya sumber pupuk organik yang murah. Pabrik gula menghasilkan limbah organik yang sangat besar. Blotong. Cukup untuk mengorganiki tanaman tebu di wilayahnya.
Untuk sawah sumbernya tidak tersedia di semua lokasi. Kecuali, kelak, setiap petani punya ternak sapi sendiri.
Tapi, di saat jumlah sapi terus merosot belakangan ini, subsidi pupuk organik harus kita perjuangkan. Apalagi, sebetulnya, nilai subsidi untuk pupuk organik bagi petani ini tidak besar-besar amat. "Hanya" Rp 800 miliar per tahun. Tidak ada artinya dibanding, misalnya, yang "satu itu": k-o-r-u-p-s-i. (*)
Dahlan Iskan
Menteri BUMN
MEREKA belum tahu harus berbuat apa. Ke-180 pengusaha kecil yang bergerak di bidang pembuatan pupuk organik ini lagi gundah. Awalnya dari surat seorang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi