Nasib Ade Yasin Mirip Abangnya, ICW Soroti Politik Dinasti

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Indonesian Corruption Watch (ICW) Egi Primayogha menjelaskan tentang politik dinasti dalam kasus dugaan suap yang melibatkan Bupati Bogor Ade Yasin.
Dia menilai politik dinasti umumnya bertujuan untuk berkuasa dan melayani diri sendiri.
"Orientasi untuk kepentingan publik dipinggirkan. Dampaknya, praktik-praktik koruptif akan marak terjadi," kata Egi, Kamis (28/4/2022).
Perlu diketahui, Ade Yasin adalah adik dari mantan Bupati Bogor dua periode Rahmat Yasin yang juga terjerat kasus korupsi pada 2014 silam.
Bebas pada 2019, Rahmat Yasin kembali menjadi tersangka kasus korupsi yang ditangani KPK.
Kemudian, Ade Yasin saat ini ditetapkan sebagai tersangka bersama 7 orang lainnya dalam kasus dugaan suap pengurusan laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2021.
Ade diduga memberikan suap kepada pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat agar mendapatkan predikat wajar tanpa pengecualian (WTP).
Atas perbuatannya, Ade Yasin diduga melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. (mcr9/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Peniliti ICW Egi Primayogha menjelaskan tentang politik dinasti dalam kasus dugaan suap yang melibatkan Bupati Bogor Ade Yasin.
Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Dea Hardianingsih
- KPK Ancang-ancang Ambil Tindakan Terkait Laporan Suap Pemilihan Pimpinan DPD
- Tim Hukum PDIP Adukan Rossa Purbo ke Dewas KPK, Hasto: Kami Bukan Melawan
- KPK, Kejagung, Polri Didemo Lagi, Desak Usut Tuntas Kasus Hasto
- Kasus Hasto Harus Dijadikan Momen Hukum Tak Bisa Dipermainkan Penguasa
- Sekjen PDIP Hadiri Undangan Pemeriksaan KPK
- Taat Hukum, Hasto Bakal Hadiri Panggilan KPK pada 13 Januari 2025