Nasib BLT
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
jpnn.com - AWALNYA saya anggap krisis minyak goreng sudah selesai: lewat BLT (bantuan tunai langsung). Yang tidak mampu membeli diberi uang: Rp 300.000 untuk tiga bulan.
Saya pun memuji putusan BLT-Migor itu.
Ternyata BLT bukan langkah pemungkas.
Itulah yang membuat saya wow-wow-wow ketika melihat Presiden Jokowi membuat keputusan sapu jagat.
Dengan cara yang demonstratif: lewat rekaman video pendek itu –satu menit. Yang diucapkan beliau sendiri. Yang dirilis oleh Istana sendiri. Yang berisi kejutan besar: larangan ekspor total minyak sawit –''sampai minyak goreng di dalam negeri melimpah''.
Saya menganggapnya keputusan sapu jagat karena kebijakan itu membereskan semua hal yang tidak bisa beres: DMO, PMO, HTE, dan peraturan apa pun sebelumnya.
Itu mirip ‘doa pendek' yang dianggap mengatasi semua aneka doa panjang yang macam-macam isinya:
"Selamatkanlah kami dunia akhirat".