Nasib Dua Anak Yatim-Piatu setelah Orang Tua Mereka Tewas Diberondong 27 Peluru
Ikut Sembahyangi Jenazah, si Sulung Tak Menangis
Jumat, 01 April 2011 – 08:08 WIB
Saat diberondong peluru, Suwito dan istrinya berada di jok depan mobil Chevrolet Captiva. Dua anaknya dan babysitter duduk di jok belakang. Suwito tewas dengan 19 peluru menembus tubuhnya, sedangkan Dora ditembus delapan peluru.
Kejadian itu membuat keluarga besar To Siau Hua alias Sarwo Pranoto, 64, ayah Suwito, shock. "Kami benar-benar tak menyangka ada orang yang tega berbuat itu kepada kakak kami," ungkap Lie Chin, 30, adik kandung Dora, yang ditemui di antara para pelayat di tempat persemayaman itu. "Keluarga kami masih shock dan trauma," imbuhnya.
Suasana haru sangat terasa di persemayaman tersebut. Apalagi ketika biksu dari Vihara Kuan Tei Kong di Jl Irian Barat, Medan, memimpin doa hut co agar arwah para korban diterima Buddha. Lie Chin terlihat tak kuasa menahan isak tangis. Duduk di dekat dia, Elke, sang adik, juga menangis. Sementara itu, Sarwo Pranoto terlihat menundukkan kepala. Di ruangan seluas 8 x 8 meter itu terdapat foto Suwito alias Kho Wie To dan istrinya, Dora, serta hiasan sejumlah bunga.
Bunga-bunga ucapan belasungkawa juga bisa mudah dibaca di sekitar tempat persemayaman tersebut. Di antaranya berasal dari Ir Julius Silaen, pimpinan Pelabuhan Cabang Belawan; Dr Ir Dedy H. Sutisna MS, Dirjend Perikanan Tangkap KKP Jakarta; serta Danlantamal I Belawan.
Tewasnya pasutri Suwito-Dora Halim, pengusaha asal Medan, karena diberondong peluru oleh orang tak dikenal pada Selasa malam lalu (29/3) membuat
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara