Nasib Ekonomi Dunia, Analis Sampai tak Bisa Memprediksi
Febrio menuturkan untuk Indonesia sendiri dalam dua minggu terakhir, pertambahan kasus COVID-19 sudah mulai konstan dan tidak eksponensial, tetapi belum tentu menunjukkan akan ada perbaikan dalam perekonomian.
“Pemerintah menggunakan satu angka sebagai acuan yaitu untuk 2020 adalah di 2,3 persen tapi ini dipenuhi oleh ketidakpastian,” katanya.
Ia menegaskan keadaan pada 2021 mendatang akan sangat tergantung pada penanganan dan upaya dalam menjaga perekonomian Indonesia saat 2020.
“Indonesia memang melihatnya pada 2021 kita akan rebound tapi kita juga tidak tahu proses reboundnya seperti apa, karena semua tergantung pada apa yang akan terjadi saat 2020,” tegasnya.
Oleh sebab itu, Febrio berharap melalui kebijakan yang telah diambil pemerintah akan mampu menahan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak lebih rendah dari 2,3 persen.
“Terutama untuk kuartal II-2020 kalau nanti benar-benar menjadi puncaknya, harapannya Kuartal II tidak terlalu dalam, sehingga kita masih punya masa recovery yang lebih cepat,” katanya. (antara/jpnn)
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu, menyebutkan perekonomian global masih sulit diprediksi kapan membaik.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Pemerintah Optimistis Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh di Atas 5 Persen Sepanjang 2024
- Mendagri Tito: Daya Beli Masyarakat tidak Menurun, tetapi Meningkat
- Catatan Ketua MPR: Hilirisasi SDA Butuh Iklim Usaha Kondusif
- GEKRAFS Yakin Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 8 Persen di Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Perekonomian Nasional Bertumbuh tetapi Pemerintah Harus Tetap Waspada
- DPR Yakin Pemerintah Bisa Jaga Stabilitas Politik Agar Perekonomian tak Terganggu