Nasib Guru GTT di SD dan SMP Memprihatinkan
Kamis, 29 November 2018 – 00:14 WIB
“Di Demak ada GTT mapel PAI sekitar 120 orang. Dulu zaman Bupati Demak Dachirin Said (almarhum) ada yang dapat SK, sehingga bisa mengikuti PLPG dan memperoleh sertifikasi. Tapi, entah mengapa kok sekarang bupati tidak mau mengeluarkan SK. Padahal di Kabupaten Semarang, Kota Salatiga dan Kabupaten Grobogan, bupati dan wali kotanya mau mengeluarkan SK GTT,” keluh ibu dua anak ini.
Agar kesejahteraan GTT di kabupaten/kota benar-benar terwujud, Muntari berharap aturan 24 jam mengajar bagi GTT diperingan. Misalnya, menjadi 18 jam. Selain itu, tidak harus linear. “Sekarang saya mengajar 9 jam per minggu, nanti bisa cari sekolah lain buat nambah kekurangan 9 jam,”katanya. (fth/sga/aro)
Kesejahteraan Guru Tidak Tetap kembali menjadi sorotan, Pemprov Jateng mengupayakan agar kesejahteraan GTT Jateng lebih diperhatikan.
Redaktur & Reporter : Soetomo
BERITA TERKAIT
- 6 Penasaran soal Gaji Guru Honorer Naik Rp2 Juta, PNS & PPPK 100% Gapok
- Guru ASN PPPK & Honorer Tendik Minta Kenaikan Gaji Merata, Ingatkan Janji Prabowo
- Pentolan PPPK Bersuara soal Gaji & Karier seperti PNS, Berani Menyebut Angka, Wouw
- Menteri Pendidikan Janji Gaji Guru Bakal Naik, Termasuk yang Berstatus Non-ASN
- Raker Komisi X DPR & Mendikdasmen Menyinggung Kenaikan Gaji Guru
- Honorer & ASN PPPK Desak Tambahan Gaji 2 Juta untuk Semuanya, Jangan Hanya Guru