Nasib Imran
Oleh: Dahlan Iskan
![Nasib Imran](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/02/03/WhatsApp_Image_2020-02-03_at_15_33_11_(1).jpeg)
"Mereka akan saya maafkan. Dengan sesungguh maaf. Seperti bapak memaafkan anak," ujar Imran merayu.
Namun, kepada yang bersikap keras Imran juga keras.
"Mereka itu anak durhaka. Mereka seperti anak yang melawan bapaknya. Moral mereka rusak. Mereka akan seperti anak yang tidak akan bisa dapat jodoh," ujar pimpinan partai lainnya.
Bahkan, bisa saja pemerintah menangkap satu atau dua orang dari pembelot itu. Tuduhan bisa dicari, misalnya, korupsi.
"Tidak pernah pemerintah menangkap tokoh oposisi tanpa tuduhan," ujar pendukung pemerintah. Sudah banyak oposan yang disatroni pemerintah seperti itu.
Dengan kehilangan suara dua orang saja, mosi tidak percaya itu akan gagal -seandainya Mahkamah Agung memutuskan pemungutan suara harus dilaksanakan.
Skenario lainnya sudah siap: sebelum pemungutan suara, justru parlemen yang sudah dibubarkan. Berarti Imran masih tetap bisa menjadi perdana menteri sampai Pemilu yang baru dilaksanakan -paling lambat 90 hari setelah pembubaran parlemen.
Partai pertama yang keluar dari koalisi adalah Balochistan Muttada Party –satu partai lokal di provinsi miskin Balochistan.
Dalam sejarah Pakistan yang sudah 75 tahun memisahkan diri dari India semua pemimpinnya berhenti atau mati tertembak di tengah jalan.
- Penahanan Tersangka Korupsi Ini Dipindah KPK ke Polda Kalsel
- Jaipong Gembyung
- Prabowo tak Gentar Berantas Koruptor: Kita Akan Terus Membersihkan Mereka Itu
- Efisiensi Besar-besaran, Donald Trump Pecat 300 Pegawai Badan Nuklir
- Luhut Dasco
- Seperti Inilah Korupsi Modus SPPD Fiktif, Bang Uun 2 Hari di Polda Riau