Nasib Inalum Belum Jelas
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menuturkan, proses perundiangan untuk pengambilalihan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) hingga saat ini belum kelar.
Padahal kontrak kerjasama dengan Nippon Asahan Alumunium (NAA) akan berakhir pada 31 Oktober 2013.
"Sudah berkali-kali dirundingkan, tapi belum ada kesimpulan," ucap Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (25/9).
Bekas Dirut PLN ini juga tak mau ambil pusing bila nanti Inalum tidak jatuh ke tangan BUMN. Hal itu ia serahkan pada pemerintah. "Kita ikut saja, mau di bawah BUMN boleh, di bawah Menkeu boleh," tegas Ketua FOBI ini.
Pernyataan Dahlan ini senada dengan Menteri Perindustrian MS.Hidayat. Dia mengakui hingga saat ini perundingan antara pemerintah Indonesia dengan konsorsium Jepang terkait besaran nilai buku PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), belum juga mencapai titik temu.
“Sampai saat ini kita masih melakukan perundingan harga,” ujarnya di Jakarta, Senin (23/9).
Menghadapi kondisi ini, tim perunding Indonesia menurut Hidayat, bahkan telah melibatkan tim dari Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan (BPKP).
Pelibatan dilakukan dengan harapan BPKP dapat menjelaskan dasar alasan patokan harga nilai buku yang dikemukakan pemerintah Indonesia kepada juru runding konsorsium perusahaan Jepang (NAA) yang menguasai 58,87 persen saham Inalum.
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menuturkan, proses perundiangan untuk pengambilalihan PT Indonesia Asahan Aluminium
- Gaet Generasi Muda di Sektor Pertanian, SGN Bentuk Inkubator Agripreneur Tebu
- Pengin Tahu Asal Bright Gas yang Kalian Beli? Yuk, Scan Barcodenya
- Pertamina Dorong Kolaborasi Nasional dan Global Turunkan Emisi Metana di Indonesia
- Pertamina Paparkan Keunggulan Desa Energi Berdikari di COP 29 Azerbaijan
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Program Disabilitas Tanpa Batas Bikin PNM Berjaya di BBMA 2024