Nasib Inovator Muda Bidang Kanker Muda di Indonesia Ditelantarkan Usai Juara

Wimmy berhasil merebut medali perak mengalahkan peserta lain yang berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Malaysia, Rumania, Sri Lanka, Jepang dan sebagainya.
Namun pasca meraih prestasi ini, nasib permen jelly anti kanker ciptaannya menjadi tidak menentu.
Pasalnya sokongan dana dan dukungan teknis tidak lagi tersedia untuk meneruskan riset itu sehingga permen jelly anti kanker ciptaannya bisa menjadi produk jadi yang siap diedarkan di masyarakat.
"Inovasi saya masih harus diuji pra klinis pada hewan dan uji klinis pada manusia. Begitu uji dosisnya dan itu semua butuh dana yang tidak sedikit."
"Apalagi saya sekarang mahasiswa tingkat akhir, jadi sulit dapat dana hibah penelitiannya." paparnya.
"Bantuan dana hanya ada waktu mau ikut lomba saja, setelah itu tidak ada bantuan, ya begitulah," keluhnya kepada wartawan ABC Indonesia Iffah Nur Arifah.
Wimmy mengaku sedikit kecewa, namun tidak banyak yang bisa dia lakukan.

- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia