Nasib Inovator Muda Bidang Kanker Muda di Indonesia Ditelantarkan Usai Juara

Nasib Inovator Muda Bidang Kanker Muda di Indonesia Ditelantarkan Usai Juara
Nasib Inovator Muda Bidang Kanker Muda di Indonesia Ditelantarkan Usai Juara

"Selain itu siswi kami yang dua juga sudah kuliah di universitas terpisah dan yang masih bersekolah disini tinggal satu orang."

"Mereka juga sibuk dengan studi masing-masing, jadi kami kekurangan waktu dan SDM juga." papar Yenny Rahma, guru pendamping penelitian ini.

Untuk mengupayakan dukungan dana dan sponsor, pihak sekolah kembali mengikutsertakan inovasi ini dalam beberapa event kejuaraan ilmiah, meski sempat meraih medali emas lagi, namun dukungan dana yang diharapkan hingga kini belum juga tersedia.

Menanggapi hal ini, salah satu siswa, Khomsiah Laili mengaku cukup kecewa.

"Sedikit kecewa sih, karena sayang sekali kalau inovasi kami tidak ditindaklanjuti. Padahal harapan saya ketika mendapat penghargaan, riset kami ini bisa diakui dan berguna bagi khalayak."

"Jadi saya tetap berharap inovasi kami didukung, diakui hak karya kami dan mendapat pengakuan agar tetap bersemangat untuk berkarya," kata Khomsiah.

Nasib Inovator Muda Bidang Kanker Muda di Indonesia Ditelantarkan Usai Juara Photo: Yazid, Anggina Rafitri, dan Aysa Aurealya Maharani, tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya yang berhasil membuat obat penyembuh kanker dari bahan dasar akar bajakah. (Kompas)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News