Nasib Jutaan Pekerja Industri Sawit Terancam
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan, resolusidari Parlemen Uni Eropa yang menentang industri kelapa sawit akan mengancam kepentingan Indonesia. Menurutnya, kebijakan itu akan berimbas pada industri sawit nasional.
Arief mengatakan, industri kelapa sawit selama ini mampu menyerap jutaan tenaga kerja. Karenanya, kebijakan Uni Eropa jelas akan dirasakan Indonesia. “Empat juta rakyat Indonesia akan kehilangan mata pencahariannya," kata Arief di Jakarta, Minggu (16/4).
Seperti diketahui, Parlemen Uni Eropa pada pekan lalu mengeluarkan resolusi. Isinya adalah pelarangan bagi negara-negara anggota Uni Eropa untuk mengimpor minyak sawit. Alasannya, industri sawit menciptakan deforestasi, degradasi habitat satwa, korupsi, hingga mempekerjakan anak dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Resolusi itu secara khusus menyebut industri sawit Indonesia sebagai salah satu pihak pemicu masalah-masalah tersebut. Ada 640 anggota Parlemen Uni Eropa yang menyetujuinya, sedangkan 18 lainnya menolak dan sisanya ada 28 memilih abstain.
Laporan itu akan diserahkan ke Komisi dan Presiden Uni Eropa. Parlemen Uni Eropa mendesak Komisi Uni Eropa menerapkan skema sertifikasi tunggal bagi produk sawit impor demi menghentikan dampak buruk industri ini. Resolusi itu juga menyarankan penghentian penggunaan minyak nabati secara bertahap sampai 2020.
Menurut Arief menyatakan, kebijakan Uni Eropa itu akan menyulitkan Indonesia dalam mengumpulkan devisa. Sebab, impor minyak sawit Uni Eropa mencapai jutaan ton.
Namun, Arief juga mengkritik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sebab, mestinya kementerian yang dipimpin Siti Nurbaya itu bisa memberi pemahaman ke dunia internasional tentang industri sawit Indonesia.
Selain itu, mestinya KLHK mengampanyekan praktik Industri sawit di Indonesia. "Bahwa sebenarnya industri sawit Indonesia tidak melanggar hal-hal yang dituduhkan parlemen Uni Eropa," paparnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan, resolusidari Parlemen Uni Eropa yang menentang industri kelapa sawit akan mengancam kepentingan
- Bea Cukai Nanga Badau Lepas Ekspor Bungkil Sawit ke Malaysia, Sebegini Jumlahnya
- Arief Poyuono Merespons Polemik PPN 12 Persen
- PTPN Rilis Varietas Kultur Jaringan Kelapa Sawit dengan Potensi CPO Tinggi
- Abdul Ghani Raih Best CEO Industri Sawit 2024
- Arief Poyuono Menilai Edi Damansyah Layak Didiskualifikasi di Pilkada Kukar
- Bea Cukai Optimalkan CEISA 4.0 untuk Dukung Peningkatan Ekspor Kelapa Sawit