Nasib Kakak

Oleh: Dahlan Iskan

Nasib Kakak
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - "Kenapa setiap sosok narasumber Disway seperti wajib dikupas tuntas latar belakang pendidikanya? Bahkan sangat detail, hingga bisa separoh dari isi artikelnya".

Yang bertanya itu wanita Disway dari Indramayu. Setiap hari dia membagikan Disway ke ribuan orang. Lewat medsos miliknya. Sejak awal Disway terbit. Hingga sekarang.

Kadang lucu: "Hari ini saya membagikan Disway dengan tutup mata," ujarnya pada suatu ketika.

Baca Juga:

Tanpa bertanya saya pun tahu kenapa: isi tulisan saya bertentangan dengan emosi jiwanya.

Emosinya sangat tidak suka seseorang. Jauh sebelum banyak orang balik tidak suka orang itu belakangan ini. Sedang tulisan saya memuji orang itu.

"Saya jengkel baca Disway hari ini," protesnya beberapa kali.

Baca Juga:

"Tetapi tetap Anda posting di medsos Anda?” tanya saya balik.

"Dengan geram," jawabnya.

Orang seperti wanita Disway Indramayu inilah yang paling marah setiap kali membaca berita korupsi. Atau penyalahgunaan kekuasaan. Atau nepotisme.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News