Nasib Miranda Di Tangan Nunun

Nasib Miranda Di Tangan Nunun
Nasib Miranda Di Tangan Nunun
Dia meyakini selama di pemeriksaan nanti tersangka tak mungkin menutup-nutupi kenyataan. Nunun sangat berpeluang membeberkan semua keterangan kepada penyidik. Sebab, Nunun tak ingin berada dalam tahanan sendirian. "Dari bobot kasusnya inilah yang menempatkan tersangka perlu dimonitoring secara ketat. Agar tidak ada upaya dari kelompok lain yang mengancam keselamatan Nunun," jelasnya.

Terpisah, Mabes Polri tampaknya peka terhadap kekhawatiran akan independensi dokter RS Polri dalam merawat Nunun. Maklum, kabar yang berhembus menyebut jika kekuatan Adang Daradjatun sebagai mantan Wakapolri masih cukup kuat. "Kami yakin, dokter terikat oleh kode etik," ujar Kabag Penerangan Umum Mabes Polri Boy Rafli Amar.

KPK sendiri juga belum tahu pasti kapan Nunun bakal kembali menjalankan pemeriksaan. Yang jelas, setelah kesehatan Nunun membaik baru diketahui apakah dia langsung dikembalikan ke Rutan Pondok Bambu dan bersiap menjalani pemeriksaan atau malah harus dibantar. "Hasil diagnosa dokter belum keluar," kata Johan Budi.

Meski demikian, bukan berarti KPK bakal diam ditempat. Sebab, instansi yang akan dipimpin Abraham Samad itu bakal mencari second opinion dan tim dokter independen. Terutama, saat teman dekat Miranda Goeltom itu kembali mengaku lupa dan sakit. "Kami periksa dulu, kalau tetap saat diperiksa sering mengatakan lupa akan mencari second opinion," imbuhnya.

BOGOR - Nasib mantan Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Swaray Goeltom benar-benar diujung tanduk. Bagaimana tidak, ketua KPK Busyro Muqaddas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News