Nasib Pengangkut Sampah, Boro-boro Berharap THR...
jpnn.com - PURYOTO (40) salah seorang karyawan PT Multi Inti Guna (MIG), Pekanbaru, Riau, mengaku hingga kini belum juga menerima gaji.
Debsy Media Septiani, Pekanbaru
"Kerja tak bergaji. Sama saja kami kembali ke zaman penjajahan Belanda. Kami dipaksa kerja dan ditekan dalam bekerja untuk mengakut sampah, hingga tiga bulan kami tak kunjug digaji. Kami seperti kerja rodi,” keluhnya.
Bagaimana tidak, dirinya bersama rekan lainnya harus mengangkut sampah saat semua masih terlelap yakni pukul 03.00 Wib.
Terlebih lagi, dirinya berkutat dengan sampah rumah tangga yang setiap harus diangkut. Namun hingga saat ini sudah memasuki bulan ketiga dirinya belum digaji.
"Padahal pemerintah dan PT MIG telah janji membayarkan gaji kami pada tanggal 10 kemarin. Namun hingga saat ini gaji tak dibayarkan. Apa namanya jika tidak kerja rodi. Kami ditekan tetapi gaji tak kunjung keluar,"sebutnya ditemui Selasa (14/6) disela-sela ikut aksi demonstrasi ke kantor Wali Kota.
Dia beserta ratusan karyawan PT MIG ini akan terus memperjuangkan haknya hingga seluruh gaji bisa dibayarkan. Sebab kondisi mereka saat ini cukup memperihatikan.
Apalagi saat kondisi sekarang, pengeluaran banyak hal imi dikarenakan selain akan berlebaran, juga waktunya memasukkan anak-anak sekolah.
PURYOTO (40) salah seorang karyawan PT Multi Inti Guna (MIG), Pekanbaru, Riau, mengaku hingga kini belum juga menerima gaji. Debsy Media Septiani,
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara