Nasib Pilu Guru TK di Malang, Akibat Pinjaman Online Diteror Hingga Diancam Dibunuh
jpnn.com, MALANG - Kejadian memilukan dialami perempuan berinisial S. Akibat pinjaman online (pinjol) hidupnya berantakan.
Dia diteror, dikucilkan, dipecat, dan diancam dibunuh. Bahkan nyaris ingin mengakhiri hidupnya.
Perempuan berprofesi sebagai guru TK itu terjerat utang mencapai Rp40 juta dari 24 aplikasi pinjol yang berbeda.
Kemalangan itu dialami S saat membutuhkan uang biaya kuliah S1 untuk memenuhi syarat bekerja di lembaganya. Selama mengabdi 13 tahun dia mulai berusaha untuk mendapatkan gelar tersebut.
"Sama lembaga tempat saya mengajar disuruh S1, enggak ada biaya karena gaji Rp400 ribu per bulan. Akhirnya nekat bismillah kuliah," ucap S saat dikonfirmasi, Rabu (19/5).
Kuliah perempuan itu berjalan lancar hingga masa akhir perkuliahan. Namun, dia terkendala masalah biaya.
Jalan satu-satunya dengan cepat mendapatkan uang dengan mengajukan pinjaman utang secara online.
Satu aplikasi dicobanya tetapi uang yang dibutuhkan masih kurang. Beberapa platform lain pun dicoba mencapai pinjaman Rp2,5 juta.
Meski sempat keberatan dengan jenis persyaratan, S tetap menyetujuinya agar perjuangannya mendapat gelar sarjana tak sia-sia.
"Akhirnya pinjam di beberapa aplikasi sampai uangnya pas. Sekitar 4-5 aplikasi yang saya pakai," kata dia.
Seminggu sebelum masa pembayaran, S mulai mendapatkan pesan tagihan utangnya. Dia terpaksa gali lubang tutup lubang untuk melunasinya.
Hal itu dilakukan secara berulang hingga utangnya menumpuk Rp40 juta. Nominal itu terkumpul dari 24 aplikasi pinjol yang berbeda.
Teror mulai bermunculan. Pesan ancaman hingga telepon bernada bentakan dan hinaan dirasakan S.
"Saya dikatain, mon*et, anj*ng. Sampai mereka bilang gue bunuh lu. Foto saya juga diancam disebar di media sosial," beber S.
Baca Juga: Firasat Wirang Birawa: Ada Artis Terkenal Meninggal Dunia Hingga Pesawat Mengalami Masalah
Rekan kerja hingga wali murid di sekolah juga dihubungi oleh penagih utang. Bahkan salah seorang debt collector sampai membuat WhatsApp grup.
"Sampai dibuat grup, area wali murid, teman-teman. Foto saya disebar," tambah dia.
Puncaknya, S dipecat oleh tempatnya bekerja pada November 2020. Menurut dia lembaganya malu dan tak mau terseret ke permasalahan yang dihadapinya.
"Saya terpuruk, saya ini kuliah ini disuruh lembaga, kenapa malah mecat saya. Mungkin malu karena saya terjerat masalah ini," ucap dia.
S juga kehilangan kepercayaan orang-orang disekitarnya. Dia dijauhi sampai muncul niat bunuh diri.
"Saya sempat ingin bunuh diri, tetapi teringat anak akhirnya meurungkan niat," ungkap dia.
Setelah meminjam uang dari beberapa platform pinjaman online (pinjol), S mendapatkan teror dan ancaman pembunuhan.
- Ridwan Kamil Optimistis Kredit Mesra Tanpa Agunan Bisa Bebaskan Warga dari Pinjol
- BNI Usul Pembentukan Panitia Kreditor Seusai Sritex Pailit
- Pemutihan Utang UMKM Dinilai Bisa Menurunkan Angka Kemiskinan, Asalkan
- Kadin Indonesia Sebut Penghapusan Utang Nelayan, Petani, dan UMKM Berdampak Positif
- Lewat Webinar, Kemenkominfo Ajak Masyarakat Waspadai Jeratan Pinjaman Online
- Penempatan Sri Mulyani Dinilai Ada Kaitannya dengan Bunga Utang yang Makin Bengkak